ADVERTISEMENT

Ginandjar Kartasasmita Sebut Reformasi Lahirkan Oligarki, Gus Muhaimin: Sangat Mengejutkan, Warning yang Sangat Keras

Senin, 23 Mei 2022 17:19 WIB

Share
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). (ist)
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menanggapi serius pernyataan yang disampaikan mantan Ketua DPD yang juga pernah menjabat Menteri di era Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita yang bicara soal hasil Reformasi yang sudah berlangsung selama 24 tahun.

Menurut Ginanjar, reformasi justru melahirkan praktik oligarki dan kleptokrasi sehingga membuat dirinya tidak puas terhadap berjalannya reformasi. 
 
Ginandjar menyebutkan bahwa Reformasi telah membuka kran demokrasi namun hanya segelintir orang yang bisa menikmati buah dari demokrasi.

Hal yang terjadi malah terbentuk kelompok yang menikmati buah demokrasi secara tidak proporsional sehingga terbentuk oligarki.

Menurut Gus Muhaimin, pernyataan Ginandjar tersebut sangat mengejutkan, sekaligus harus dijadikan sebagai peringatan (warning) dan kritik untuk melihat kondisi yang benar-benar terjadi pada saat ini secara jernih. 

"Hari ini kita dikejutkan pernyataan Pak Ginandjar Kartasasmita hari ini korupsi sudah pada level oligarki, melampaui batas kleptokrasi," kata  ujar Gus Muhaimin, Senin (23/5/2022).

"Beliau bagian dari rezim Orde Baru, tapi bahwa pernyataan tersebut adalah warning yang sangat keras dan berani untuk kita waspada dan melihat kritik Pak Ginandjar bahwa satu indikasi kita sedang memiliki masalah,” ujar Gus Muhaimin.

Dikatakan Gus Muhaimin, ada dua sisi yang harus dilihat. Pertama, dalam setiap zaman, sebuah sistem itu diuji setidak-tidaknya dalam usia perjalanan 30 tahunan. 

"Pak Harto yang sangat digdaya ditopang Amerika Serikat, Angkatan Darat, TNI, dan ditopang oleh semua kekuatan saja hanya mampu bertahan 32 tahun. Reformasi hari ini sejak 1998, sudah 24 tahun," ujar Gus Muhaimin.

"Artinya kalau kita lihat siklus evaluasi sistem kekuasaan dan pemerintahan maka kita masih punya waktu 6 tahun untuk evaluasi dan memperbaiki sistem ini. Waktu yang sangat pendek," tuturnya. 

Menurutnya, jika dibandingkan mana yang lebih baik era orde Baru ataupun Reformasi, Gus Muhaimin memastikan Reformasi dengan segala kekurangannya saat ini masih jauh lebih baik. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT