Terkait Teriknya Cuaca Jakarta, Kata BMKG Karena Memasuki Pancaroba, Greenpeace: Karena Dipicu oleh Krisi Iklim

Jumat, 13 Mei 2022 17:37 WIB

Share
Gegara lupa matikan kompor, rumah tinggal di Kalideres, Jakarta Barat hangus terbakar. (foto: ist)
Gegara lupa matikan kompor, rumah tinggal di Kalideres, Jakarta Barat hangus terbakar. (foto: ist)

"Pemerintah harus perlu didorong untuk lebih giat menggunakan energi terbarukan yang lebih ramah dengan lingkungan hidup ini," pungkasnya.

Sekadar informasi, berdasarkan penjelasan dari BMKG, umumnya di periode musim pancaroba atau menjelang musim kemarau, kondisi cuaca terutama pagi hari didominasi dengan kondisi cuaca cerah dan tingkat awan yang sangat rendah, sehingga menyebabkan terjadinya suhu yang cukup panas dan terik pada siang atau sore hari dengan potensi hujan yang disertai kilat atau petir.

Selain itu, fenomena cuaca panas ini juga disebabkan oleh posisi Matahari yang sudah berada ke arah wilayah utara ekuator atau tepatnya di sekitar lintang 14° dan masih bergerak ke utara hingga Juni mendatang, yang mengindikasikan bahwa puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum. (Adam).

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar