JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal masih ada anak balita di Jakarta yang mengalami kekurangan gizi.
Diketahui, seorang balita berusia dua tahun bernama Dafa Juniarka (2), mengalami gizi buruk. Dia tinggal di permukiman kumuh yang berlokasi di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Said yang juga merupakan Presiden Partai Buruh tersebut diketahui mengunjungi rumah Dafa untuk sekedar melihat kondisi Dafa yang disebut mengalami gizi buruk.
"DKI harus dateng ke sini jangan ke JIS aja, tapi datang ke Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, wilayah yang bapak pimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penderita stunting namanya Dafa. Memalukan sekali pak Guberbur," ujarnya kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Menurut Said, setelah melihat kondisi tempat tinggal Dafa, dia merasa miris dan prihatin atas hal tersebut. Dia pun kembali menyoroti orang nomor satu di DKI Jakarta, Anies yang dinilai tidak bersimpati akan masalah itu.
Dia mengatakan bahwa, Anies harus melihat langsung kondisi rumah balita yang disebut mengalami kekurangan gizi.
Bahkan, Said menilai bahwa Anies hanya peduli dengan warganya yang menengah keatas dan bukan warga kalangan bawah, yang memang seharusnya lebih mendapat perhatian khusus.
"Saya Said Iqbal Presiden Partai Buruh, Presiden KSPI, meminta dengan hormat Guberbur DKI datanglah ke rumah Dafa sebagai contoh warga bapak yang terkena stunting. Jangan hanya ke JIS, jangan hanya pergi meresmikan tempat-tempat elit, jangan hanya pergi ke lokasi, dimana hanya orang-orang menengah ke atas yang datang," ucapnya.
Said menambahkan bahwa, kondisi keluarga Dafa menggambarkan wajah Indonesia yang sesungguhnya.
"Inilah Indonesia yang sebenarnya, Indonesia yang disembunyikan oleh Gubernur-gubernur di Indonesia, termasuk Gubernur DKI. Inilah potret Indonesia yang sebenarnya," kata Said.
Diberitakan sebelumnya, seorang balita di Kalideres, Jakarta Barat bernama Dafa Juniarka berusia dua tahun, mengalami gizi buruk sejak umurnya masih 1,5 tahun.
Seluruh tubuhnya nampak kurus kering seakan kekurangan asupan gizi.
Dafa tinggal di sebuah perkampungan kecil yang cukup kumuh di Jalan Lingkungan III RT014 RW003, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Dia tinggal di sebuah rumah yang nampak seperti gubuk.
Disekitar rumah Dafa, nampak terlihat kumuh dan kotor lantaran rumahnya yang berdekatan dengan kali dan lingkungan di rumahnya yang memang masih kumuh.
Sawiyah (40) adik dari ibu Dafa mengatakan, kondisi keponakannya tersebut mulai terlihat sejak usianya masih 1,5 tahun. Awalnya Dafa sering terjatuh dan suka diurut oleh orang tuanya.
"Dari umur 1,5 tahun. Awalnya suka jatoh terus keseleo, namanya anak kecil kan. Nah terus orang sama orang tuajya diurut, kalo abis jatoh itu diurut," kata Sawiyah saat ditemui, Senin (9/5/2022).
Lambat laun, kondisi tubuh Dafa semakin kurus kering. Badannya seakan termakan oleh virus yang sampai saat ini belum ketahuan penyebabnya itu.
Orang tua Dafa kemudian membawa anaknya ke dokter di dekat rumahnya. Kata dokter, Dafa hanya mengalami batuk pilek, kemudian diberikan obat.
Namun, kondisi Dafa tak kunjung membaik. Justru tubuhnya malah semakin memprihatinkan.
Sawiyah mengatakan, saat itu dokter menyarankan untuk merawat Dafa. Namun orang tuanya tidak berani karena satu hal, yakni perekonomiannya yang kurang.
"Orang tuanya mau Dafa dirawat, tapi takut karena ekonominya ga ada. Orang tuanya takut dirawat, takut ngeluarin biaya banyak, orang tuanya cemas ga ada duit," jelasnya.
Menurut Sawiyah, ayah Dafa hanya bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu pabrik dan juga bekerja sebagai pekerja serabutan.
Uang hasil pekerjaannya tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara orang tuanya harus menghidupi kelima anaknya. Dafa sendiri merupakan anak terakhir.
Dikatakan Sawiyah, sejak kondisi tubuh Dafa mulai menyusut, Dafa kerap menangia dan rewel. Bahkan tidak pernah nafsu makan.
"Suka nangis, rewel gitu. Kalo makan paling cuma dua suap, makannya bubur. Orang tuanya ngasih susu tapi anaknya itu gak mau dikasih susu," ucapnya. (Pandi)