JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terjadi aksi penganiayaan terhadap seorang sopir taksi online di Jalan Cipinang Elok II Blok K, Jatinegara, Jakarta Timur. Korban dipukul hingga mengakibatkan sejumlah memar di bagian wajah.
Korban, Owen Susanto Salim (33) mengatakan, penganiayaan yang dilakukan orang tak dikenal itu terjadi pada Sabtu 16 April 2022 sekitar pukul 21.43 WIB.
Pada mulanya, Owen mengantar penumpangnya dari Pos Polisi Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat menuju Jalan HM.Syafei, Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Ketika dia memasuki Perumahan Cipinang Elok II, sebelum Masjid Al-Iman, mobil yang dia kendarai seiringan dengan pemotor.
Lalu, konflik muncul usai pelaku yang mengendarai motor jenis matik bernopol B-4492-TGH tiba-tiba belok saat mobil korban tengah melaju.
Padahal korban sudah menyalakan lampu dim sebagai tanda mobil akan terus melaju lurus, namun pelaku malah mengacuhkan hal itu dengan berbelok secara mendadak.
Korban pun kaget dan menekan klakson ke pelaku. Namun, pelaku yang berboncengan bersama anak dan istrinya tak terima. Timbul perselisihan.
"Saya turun dari mobil terus nanya, 'kenapa bang?' terus dia jawab, 'kamu ya mau nabrak motor saya,' padahal enggak nabrak, enggak senggolan, saya udah minta maaf, tapi dia ngotot, kita dipisahin sama warga," jelas Owen kepada wartawan saat ditemui di Mapolsek Jatinegara, Selasa 10 Mei 2022.
Ternyata, permasalahan belum selesai, ketika korban kembali melanjutkan perjalanan mengantarkan penumpang ke Jalan H.M.Syafei dari Jalan Cipinang Elok II, tak disangka pelaku yang seorang pria bertubuh kekar mengikuti mobil dengan sepeda motornya.
"Saya jalan lagi ke HM Syafei, udah turun penumpang, dia mungkin turunin istri sama anaknya dulu, pas saya balik, di depan gang H.M Syafei dicegat," ungkap Owen.
Lantas, di tempat itu korban meminta maaf lagi kepada pelaku dengan cara mengajaknya bersalaman, namun tangan korban malah dipelintirnya. Saat itu, ada warga yang kembali melerai.
Ketika korban kembali naik ke mobil guna mengambil penumpang lainnya, pelaku tetap mengejar dan amarahnya pun pecah di lokasi sekitar Jalan Cipinang Elok II. Mobil Owen kembali diadang.
Owen mengaku ditonjok pelaku sebanyak dua hingga tiga kali di bagian wajah. Area pipi kanan, mata kanan, dan tulang hidung bagian atas, lebam.
"Konfliknya itu pas di Cipinang Elok II Blok K permintaan maaf saya enggak diterima, dihajar lah di Blok K itu. Ditonjok antara 2-3 kali, pipi, mata, tulang hidung bagian atas dekat dahi lebam," terang Owen.
Mobil yang dikendarai Owen pun penyok di kap mesin bagian kanan. "Habis tonjok saya, dia tonjok kap mobil saya, enggak tahu buat apa, buat nakutin kayaknya," jelas Owen.
Kata Owen ada sejumlah pemuda di lokasi saat dirinya dianiaya, namun mereka hanya bergeming menyaksikan dirinya dipukuli.
"Pas saya dipukul, kondisi ramai ada anak muda lagi nongkrong, cuman pada diam aja," ungkap Owen.
Usai dianiaya, pelaku malah menyuruh Owen untuk segera pergi. Tahu dirinya menjadi korban, Owen melapor ke Polsek Jatinegara sekira pukul 23.30 WIB.
Surat Laporan Polisinya pun sudah teregister dengan nomor 162/ B/ IV/ 2022/ SEK JTN/RES JT/PMJ.
"Saya lapor aja ke Polsek Jatinegara habis itu diantar visum ke RS Polri Kramat Jati, sekarang baru Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) baru keluar," ucap Owen.
Owen pun mengatakan pelaku merupakan pria bertubuh kekar, ada tato di lengan kanan, dan tinggi sekira 172 sentimeter.
"Orangnya tinggi kekar, badannya kurang lebih 172 sentimeter," kata Owen yang juga merupakan anggota Pokdarkamtibmas Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.
Dia pun berharap agar pihak kepolisian bisa menangkap pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, Iptu Zulkasman mengatakan, pihaknya kini masih menelusuri kasus tersebut dengan meminta keterangan saksi.
"Tadi korban ketemu sama penyidik, mau koordinasi dalam artian ada orang yang tahu (kejadian) itu enggak, soalnya kami udah cek TKP, tak ada yang tahu," jelasnya.
Lihat juga video “Terciduk! Curi HP, 2 Pria di Lebak Ini Digebuki dan Diarak Warga Keliling Kampung.” (youtube/poskota tv)
Dia pun mengatakan, tak adanya kamera CCTV di lokasi kejadian menjadi kendala untuk menjadi menguak kasus.
Kendati demikian, pihaknya bakal memberi perkembangan lebih lanjut kepada korban dalam setiap proses pengungkapan kasus ini.
"Kendalanya enggak ada CCTV. Untuk saat ini masih kita telusuri. Namun kalau ada perkembangan pasti akan dikasih tahu," tutur Zulkasman. (ardhi)