JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menegaskan, rapat paripurna interpelasi Formula E diagendakan setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Pras sapaan karibnya mengungkapkan alasan paripurna interpelasi tidak bisa digelar dalam waktu dekat ini karena waktunya mepet dengan lebaran.
"Habis lebaran yah, Kalau sekarang kan mepet waktunya," ujar Pras saat dihubungi, Selasa 19 April 2022 .
Pras mengatakan, untuk saat ini rapat masih diskor dalam waktu yang tidak ditentukan.
Kata Pras, bukan berarti setelah lebaran interpelasi bisa langsung dilanjutkan.
Sebab, ia juga masih menunggu selesai masa libur lebaran sampai sekitar 9 Mei nanti.
"Pokoknya ngikuti jadwal libur aja. Setelah 9 Mei ya. Di atas tanggal 9 mei," kata Pras.
Politikus Partai besutan Megawati Soekarno ini juga menyebut, masih ada mekanisme yang harus dijalankan untuk kembali melanjutkan rapat.
Untuk itu Pras bakal mengagendakan pemanggilan terhadap Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan yang harus diajukan dan dibahas dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Iya di bamus. Diagendakan dulu," kata Legislator Kebon Sirih itu.
Diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi telah dinyatakan tidak bersalah oleh Badan Kehormatan (BK) atas tindakannya yang dianggap melanggar tata tertib (tatib) dalam penjadwalan rapat paripurna interpelasi Formula E.
Prasetio mengatakan, dalam paripurna yang digelar 28 September 2021 lalu, ia hanya melakukan skors atau menunda jalannya rapat.
Untuk itu, Pras menyebut paripurna belum berakhir dan masih bisa dilanjutkan kapan pun.
Selain itu, Pras memaparkan, rapat interpelasi merupakan kewajiban dan fungsi lembaga yang dipimpinnya untuk mengawasi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Pras menegaskan, tindakan ini juga telah dijamin Undang-Undang untuk membuka mengenai kebijakan starategis yang berdampak luas bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dengan demikian, sudah seharusnya Anies menjelaskan mengenai perhelatan Formula E kepada publik.
Apalagi, kata Pras, APBD yang telah dikucurkan cukup fantastis, yakni mencapai Rp560 miliar untuk pembayaran commitment fee pada Formula E Operation (FEO).
"Lalu berapa pastinya anggaran yang sudah dikucurkan dari APBD untuk Formula E ini? Dewan ingin mengetahuinya," tandas Pras. (cr01)