Muhammad Sofyan (54) ayah korban remaja yang meninggal akibat tawuran di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakbar. (foto: poskota/ pandi)

Kriminal

Masya Allah! Dikenal Baik, Korban Tewas Tawuran di Kota Bambu Utara Miliki Kebiasaan Ini Saat Bulan Puasa

Minggu 10 Apr 2022, 20:05 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korban meninggal dunia dalam insiden tawuran di Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, Diaz (20) dikenal sebagai pribadi yang baik dan suka mengaji.

Diketahui, Diaz menjadi salah satu korban tewas dalam insiden tawuran yang terjadi pada Sabtu (9/4/2022) dini hari. Dua orang lainnya mengalami luka serius.

Ayah korban, Muhammad Sofyan (54) mengatakan sebelum bentrokan terjadi, anaknya tersebut sedang bermain di depan rumah bersama teman-temannya sambil menunggu waktu sahur.

"Habis tarawih ngumpul-ngumpul di sini (depan rumah). Saya ga kasih main jauh, karena istilah kata lagi banyak penyuluhan, gak boleh SOTR gitu kan, di sini aja ngumpulnya," ujarnya saat ditemui, Minggu (10/4/2022).

Selama bulan puasa ini, Diaz memang rutin membangunkan sahur. Tak sendiri, korban bersama teman-temannya rutin membangunkan sahur di lingkungan rumahnya.

Namun tak disangka, sekira pukul 2 dini hari, teman korban berjenis kelamin perempuan tiba-tiba mendatangi rumahnya dan memberitahukan ayahnya bahwa Diaz sedang berada di rumah sakit.

Saat itu, teman Diaz tidak menjelaskan bahwa Diaz telah menjadi korban aksi pembacokan yang dilakukakn sekelompok remaja.

"Sampe rumah sakit ternyata dikasih tau, gak taunya udah meninggal, dijelasin sama dokter anak saya kena luka di dada tembus jantung," jelas Sofyan.

Saat itu, Sofyan yang melihat anaknya sudah tidak bernyawa dan seketika Ia pun langsung terbaring lemas. Dia tidak menyangka jika anaknya menjadi korban aksi brutal sekelompok remaja.

Sebab Sofyan mengatahui bahwa anaknya memang kerap membangunkan sahur. Saat itu, Diaz bergabung bersama warga Kota Bambu Utara dan Kota Bambu Selatan.

"Informasi dari cewenya lagi bangunin sahur, nah katanya gabung KBS sama KBU, mungkin saya curiga yang ribut kan KBU tuh mungkin dia ikut jadi anak sata ikut ikutan," tuturnya.

Lanjut Sofyan, masih berdasarkan teman cewe anaknya, saat itu Diaz memang sedang membangunkan sahur. Namun tiba-tiba saja diserang oleh sekelompok remaja.

"Kata si cewe ini anak saya ga tau apa apa cuma lagi bangunin sahur, nah tiba tiba ditimpukin, diserang terus jatuh," ucap Sofyan.

Dijelaskan Sofyan, Diaz merupakan anak yang baik dan penurut. Bahkan Diaz mengikuti pengajian di salah satu masjid yang berada di dekat rumahnya. Atas insiden itu, Sofyan mengaku kaget.

"Ga ada firasat sama sekali sebelumnya. Biasa ikut pengajian ke masjid. Biasa memang nongkrong di sini (depan rumah) main gitar, tar jam 2 dibangunin tuh sama dia sahur," paparnya.
Feri, warga Kota Bambu Utara mengatakan dua korban yang merupakan tetangganya sendiri itu kini masih dalam perawatan di rumah sakit. Keduanya masih di rawat secara serius akibat luka bacok.

"Korban dua orang memang warga sini. Dua duanya masih di rawat di rumah sakit. Itu RT sama orang tua juga masih pada di runah sakit," katanya saat ditemui.

Feri mengaku kaget bahwa tetangganya itu telah menjadi korban kebrutalan sekelompok remaja. Sebab yang dia tahu, kedua korban yakni Arya dan Zaki, saat itu hanya ingin membangunkan sahur.

"Yang saya tahu korban memang mau bangunin sahur. Memang biasa bangunin sahur kan. Nah kayaknya mereka jadi korban aja itu, katanya sih emang tiba-tiba diserang," ucapnya.

Feri mengatakan, warga di lingkungan rumahnya tersebut tidak pernah ada yang pernah ikut soal tawuran. Meskipun dia mengakui bahwa di KBU kerap terjadi bentrokan antar kelompok.

"Memang di KBU sering tawuran, tapi kalo warga sini ga pernah ikut-ikutan. Paling yang di depan sana dekat jalan raya, kalo warga sini mah ga ada yang ikut ikut," katanya.

Dikatakan Feri, ketika tawuran antar kelompok terjadi, warga di sekitar lokasi pasti mencegahnya dengan cara menutup akses jalan masuk ke rumah warga.

Sehingga, tawuran antar kelompok itu pecah di jalan raya dan tidak sampai masuk ke perkanpungan warga di sana.

"Kalau ada yang masuk warga sini ngusir. Itu di depan gang dijagain sama warga, kalo ada yang mau masuk diusirin sama waga sini," terangnya.

Terpisah, A (20) kakak korban bentrokan bernama Arya mengatakan, saat kejadian adiknya tersebut tengah membangunkan sahur. Hal tersebut memang rutin dilakukan adiknya selama bulan puasa.

"Bukan tawuran, adik saya itu cuma lagi mau bangunin sahur sana temen-temennya. Dia cuma jadi korban aja," kata kakak korban.

A mengatakan, kondisi adiknya saat ini masih dalan keadaan selamat. Namun memang masih dalam perawatan secara intensif akibat luka bacokan yang diderita.

"Masih di rumah sakit sama orang tua, masih dalam perawatan," katanya.

Namun saat ditanya lebih jauh, A enggan membeberkan lebih detail. A kemudian tidak lagu mau menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan.

Pelaku Ditangkap

Terpisah, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim mengatakan dalam insiden bentrokan itu, satu orang tewas luka bacok pada bagian dada. Sementara dua orang lainnya luka parah.

"Satu orang meninggal dunia. Dua orang luka masih di rawat di rumah sakit," singkat Kapolsek saat dikonfirmasi.

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy mengatakan sejauh ini pihaknya telah menangkap empat orang pelaku. Namun dia tidak menjelaskan secara rinci sebab kasusnya ditangani oleh Polsek Palmerah.

"Sementara ada 4 orang yang diamankan," kata Avril melalui pesan singkat. (Pandi)

Foto: Muhammad Sofyan (54) ayah korban remaja yang meninggal dunia usai dibacok dalam bentrokan yang terjadi di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakbar. (Pandi)

Tags:
Masya Allahkorban dikenal baikkorban tewas tawurantawuran di kota bambu utara

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor