SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sampai saat ini puluhan pedagang sembako dan minyak goreng (migor) di pasar Lama, Kota Serang,. masih kesulitan mendapatkan stok minyak goreng curah.
Padahal, dalam beberapa kesempatan pemerintah mengaku tengah gencar melakukan Operasi Pasar (OP) Minyak Goreng curah di beberapa titik Pasar tradisional di Kota Serang.
Namun nyatanya, puluhan pedagang di Pasar Lama itu tidak pernah dibantu OP, meskipun saat ini para pedagang masih kesulitan mendapatkan stok minyak goreng curah itu.
Salah satu pedagang sembako dan minyak goreng di Pasar Lama, Lintong mengatakan, melihat kelangkaan minyak goreng curah sekarang ini, pemerintah harus bisa memfasilitasi para pedagang atau paling tidak membuka akses untuk memperoleh minyak goreng itu.
Lintong mengatakan, sekarang ini pedagang berjalan sendiri, ibaratnya pedagang dicuekin pemerintah.
"Yang ada sekarang kami berjalan sendiri. Kami dapat barang juga hasil usaha kami sendiri dan tidak mudah juga mendapatkannya," katanya, Rabu (30/3/2022).
Menurut Lintong, pemerintah sebagai stackholder seharusnya bisa menjembatani antara pedagang dengan penyedia minyak goreng itu sendiri. Karena sampai sekarang pihaknya masih kesulitan mendapatkan stok minyak goreng curah.
"Kami dapat stok itu baru dua minggu terakhir ini dari pihak swasta, bukan atas rekomendasi pemerintah," ujarnya.
Karena mendapatkan dari swasta, harga yang diberikan juga terhitung lebih mahal karena rantai pendistribusiannya lebih panjang.
"Kalau pemerintah bisa memfasilitasi, saya yakin harga yang dijual di pasaran bisa lebih murah sesuai HET," pungkasnya.
Diakui Lintong, dalam dua minggu terakhir dirinya mendapatkan kiriman minyak goreng curah dua hari sekali, dimana setiap pengiriman diberikan jatah 2,4 ton dengan harga perkilonya Rp15.000/kg.
"Itu tidak sampai sehari sudah habis. Karena sudah banyak yang mesan," katanya. (Luthfillah)