JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan sebagai bangsa kita ingin menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global, bukan penonton, apalagi pengekor.
Namun di sisi lain, Wapres menjelaskan bahwa tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa di tengah globalisasi dan revolusi digital makin hari kian kompleks.
Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya secara virtual pada acara Wisuda Sarjana Strata I Angkatan XXV Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-ayyubi, di Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Wapres mengatakan sebagai penentu masa depan negara yang kita cintai ini, sebagai sarjana pendidik dituntut menjadi pemuda-pemudi Islam Indonesia yang moderat, toleran, berdaya saing global dan maju, sekaligus menjadi role model bagi generasi muslim dunia.
"Sebab itu jal tersebut membutuhkan keunggulan dalam berbagai kualifikasi, bukan hanya bidang akademis, melainkan juga praktiknya di lapangan," terang Wapres.
Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan pesan, pertama, pegang teguh nilai-nilai agama dan kebangsaan kita, karena itulah jati diri kita sebagai muslim Indonesia.
"Bangsa kita berdiri di atas kemajemukan. Kita menerima pluralitas sebagai sebuah realitas dan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita syukuri," tutur Ma'ruf.
Wapres menambahkan moderasi dan toleransi menjadi kunci berseminya kehidupan di negara kita yang bhineka, dan ini diapresiasi oleh bangsa-bangsa lain.
Untuk itu, lanjut Wapres, jagalah terus nilai-nilai ini dalam kehidupan personal dan kehidupan profesional serta kehidupan sosial saudara.
"Kedua, kuasai isu domestik dan isu global. Pahami kemajuan teknologi dan digitalisasi, beserta dampaknya bagi kehidupan masyarakat," tandasnya.
Jadikan kemajuan teknologi sebagai alat untuk memecahkan berbagai permasalahan masyarakat dan bangsa.
Ketiga, untuk menjadi pemimpin masa depan, pasti harus melewati tempaan dan pembelajaran tak kenal lelah.
Jangan berhenti menuntut ilmu, karena pada kenyataannya, itu adalah pekerjaan seumur hidup, tidak terhenti di bangku sekolah dan kuliah, carilah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat, itu kata Rasulullah SAW.
Yang keempat, pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berimtak (beriman dan bertakwa), serta berdaya saing global.
Tugas saudara sebagai sarjana pendidikan adalah mewujudkan pembangunan SDM ini dalam berbagai bidang, terutama di bidang iman dan takwa, serta akhlak mulia.
Hadir pula dalam acara tersebut, Ketua KOPERTAIS wilayah I DKI Jakarta dan Banten Ahmad Thib Raya, Ketua Yayasan Al Jihad Siti Ma’rifah, dan Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (johara)