UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – Perdana Menteri Republik Ceko, Polandia, dan Slovenia akan mengunjungi kota Kiev sebagai bentuk dukungan ke Ukraina.
Mereka akan menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Kiev sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
Dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (16/3/2022), Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengkonfirmasi kunjungan itu pada hari Selasa (15/3) tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pertemuan itu.
Adapun pertemuan akan berlangsung ketika pertempuran berlanjut di pinggiran Kyiv dan bangunan tempat tinggal di dalam kota sedang dibom. Setidaknya dua orang tewas dalam serangan pada hari Selasa.
“Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menyatakan dukungan tegas Uni Eropa untuk Ukraina dan kebebasan serta kemerdekaannya,” kata Perdana Menteri Ceko Petr Fiala dalam sebuah posting Twitter, dikutip dari Al Jazeera.
Rekannya dari Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan di Facebook bahwa perjalanan itu berlangsung pada hari ke-20 agresi Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina.
“Pada masa-masa terobosan seperti itu bagi dunia, adalah tugas kita untuk berada di tempat di mana sejarah ditempa. Karena ini bukan tentang kita, tapi tentang masa depan anak-anak kita yang layak hidup di dunia yang bebas dari tirani,” ujarnya.
Michal Dwoczyk, ajudan utama Morawiecki, mengatakan kepada wartawan bahwa delegasi tersebut, termasuk Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa, telah melintasi perbatasan Polandia-Ukraina dengan kereta api setelah pukul 8 pagi waktu setempat.
Republik Ceko dan Polandia, mantan anggota komunis Uni Eropa dan NATO, telah menjadi salah satu pendukung terkuat Ukraina di Eropa sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Kunjungan para pemimpin Eropa itu dilakukan ketika para perunding Rusia dan Ukraina berencana untuk mengadakan pembicaraan hari kedua. Ini merupakan kelanjutan setelah diskusi pada hari Senin yang diadakan melalui tautan video tanpa titik terang.
Mykhailo Podolyak, ajudan Zelenskyy, mengatakan bahwa para perunding akan membahas perdamaian, gencatan senjata, penarikan segera pasukan serta jaminan keamanan.
Sementara, Zelenskyy berusaha untuk memperpanjang darurat militer hingga 24 April dan mengharuskan pria berusia 18 hingga 60 tahun untuk tinggal di negara itu untuk bertarung.
Zelenskyy mengajukan perpanjangan dalam RUU ke parlemen, yang diperkirakan akan memberikan suara minggu ini. (Firas)