Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (Foto: Twitter/@sidhant)

Internasional

Wang Yi Bantah Tuduhan AS, China Tidak Ingin Terpengaruh Sanksi Ekonomi Rusia

Selasa 15 Mar 2022, 19:06 WIB

BEIJING, POSKOTA.CO.ID – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan bahwa negaranya tidak ingin terpengaruh sanksi ekonomi Rusia yang diberikan oleh negara Barat.

Hal ini disampaikan Wang Yi pada mitranya Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares, pada Selasa (15/3/2022).

“China bukan pihak dalam krisis, apalagi ingin terkena sanksi,” kata Wang Yi, menurut pembacaan panggilan telepon dengan Menlu Spanyol, dikutip dari Al Jazeera.

 

Wang Yi menambahkan bahwa China pada prinsipnya menolak sanksi dan memiliki hak untuk melindungi hak dan kepentingannya secara sah.

Dia menyebut konflik hampir tiga minggu di Ukraina  sebagai “produk dari akumulasi dan intensifikasi kontradiksi keamanan Eropa selama bertahun-tahun”.

Sementara itu, Albares menulis di Twitter terkait pembicaraannya dengan Wang Yi.

 “Saya telah berbicara dengan rekan saya dari China, Wang Yi tentang konsekuensi perang di Ukraina dan cara untuk mengakhirinya,” tulis Albares.

 

Diskusi itu muncul ketika tekanan tumbuh pada China untuk menarik dukungan dari Rusia yang semakin terisolasi.  Rusia telah terkena serangkaian sanksi keras yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutu Barat.

Pembacaan mereka tidak menyebutkan laporan baru-baru ini yang mengutip para pejabat AS. AS mengklaim bahwa Rusia telah meminta bantuan militer dan ekonomi China setelah dimulainya perang pada 24 Februari.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China sebelumnya telah menolak laporan itu sebagai disinformasi AS yang "berbahaya".

Secara terpisah, Yang Jiechi, direktur komisi urusan luar negeri China, telah berdiskusi dengan Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan selama pertemuan maraton pada hari Senin (14/3) di ibukota Italia, Roma.

Keduanya melakukan pembicaraan mendalam, termasuk mengenai hubungan yang tegang antara Beijing dan Washington atas Taiwan. Yang Jiechi dikutip mengatakan pemerintah AS tidak berpegang teguh pada komitmennya untuk menahan diri dari mendukung kemerdekaan Taiwan.

 

Dia juga menuntut Washington mengakui betapa sensitifnya masalah Taiwan dan tidak melangkah lebih jauh ke "jalan yang sangat berbahaya".

China menganggap Taiwan yang berpemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari Republik Rakyat China, dan telah mengancam akan mengambilnya kembali dengan paksa jika secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan. Sementara, AS berkomitmen pada kemampuan pertahanan Taiwan dan memasoknya dengan senjata.

Sementara dalam pertemuan tujuh jam tersebut, Sullivan mengatakan bahwa Washington punya perhatian mendalam tentang keserasian China dan Rusia.

Di sisi lain, Rusia telah membantah bahwa mereka membutuhkan bantuan China.

 

"Tidak, Rusia memiliki potensinya sendiri untuk melanjutkan operasi, yang, seperti yang telah kami katakan, sedang berlangsung sesuai dengan rencana dan akan selesai tepat waktu dan penuh," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Senin (15/3/2022).

China juga membantah tuduhan AS dan menyatakan tidak ingin terpengaruh sanksi ekonomi Rusia yang diberikan oleh negara Barat. (Firas)

 

 

Tags:
China Bantah Tuduhan ASChina Tidak Ingin Terpengaruh Sanksi Ekonomi RusiaChinaasrusiaAmerika SerikatSanksi Ekonomi RusiaTuduhan ASMenteri Luar Negeri China Wang YiWang Yi

Reporter

Administrator

Editor