JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tampaknya varian baru Covid-19 tidak ada habisnya bermunculan. Setelah varian Delta dan Omicron, kini muncul varian Deltacron.
Adapun varian Deltacron merupakan kombinasi Delta-Omicron, hal tersebut telah dikonfirmasi oleh WHO.
Pada Januari 2022, seorang profesor ilmu biologi di Universitas Cyprus, Leondios Kostrikis, menyebut ada tanda genetic Omicron dalam genom Delta.
Kemudian ia menyebut varian tersebut dengan Deltacron. Varian tersebut diduga merupakan kesalahan laboratorium dan bukan varian baru yang mengkhawatirkan.
World Health Organization (WHO), juga telah mengkonfirmasi adanya varian tersebut.
“Kami membicarakan soal kemungkinan rekombinasi SARCoV2. Ini sepertinya terkait sirkulasi Omicron dan Delta,” ujar Pemimpin Teknis untuk Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove.
Lebih lanjut, ia mengaku belum melihat perubahan apapun dampak dari varian Deltacron. “Kami belum melihat perubahan apapun dalam epidemiologi, perubahan tingkat keparahan, tapi beberapa studi tengah dilakukan,” ujarnya.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan sekitar 30 kasus Deltacron telah terdeteksi di Inggris. USA Today juga menyebut bahwa varian tersebut telah menyebar di Amerika Serikat, Denmark, Prancis dan Belanda.
Hingga saat ini, varian Deltacron belum terkonfirmasi di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi.
“Kalau dari data yang ada sampai saat ini, belum ada laporan,” ungkap dr. Nadia terkait virus Covid-19 varian Deltacron, kombinasi Delta-Omicron. (Muchammad Yazid)