JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mencatat, ada sebanyak 17 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan armada bus Transjakarta yang terjadi di tahun 2022 ini.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Mochammad Yana Aditya, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan evaluasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Terkait kecelakaan yang sangat masif, Yana menegaskan, pihaknya telah memberi sanksi pada dua operator bus Transjakarta yang terlibat kecelakaan.
"Salah satu yang kita berikan adalah kepada semua operator yang melakukan pelanggaran itu kita peringatan. Semuanya ada efek jerannya dan tentu ada efeknya untuk kedepan seperti apa. Mereka (operator) kan kontrak dengan kita," ujarnya, Selasa 14 Maret 2022.
Saat ini kata Yana, pihak operator dari Mayasari dan Pahala Kencana yang terlibat kecelakaan tengah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
"Sekarang lagi ada pemeriksaan di kepolisian. Cuma dari kita, apa yang sudah kita lakukan? Kita sudah memberikan peringatan kepada operator. Jadi ada 2 operator di sana, Mayasari dan Pahala Kencana yang kemarin ada kecelakaan. Kita berikan peringatan," pungkasnya.
Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo merinci, di bulan Januari terjadi 5 kasus kecelakaan, Februari 7 kasus, dan di tanggal 1 - 14 Maret ada 5 kasus kecelakaan.
"Dari jumlah 17 kasus kecelakaan tersebut, menimbulkan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang, lalu 3 orang luka berat, dan 7 lainnya lula ringan, serta kerugian materi," kata Sambodo saat diwawancarai di silang Monumen Nasional (Monas), Selasa (15/3/2022).
Ungkap dia, dari 17 kasus kecelakaan yang terjadi, tidak semuanya disebabkan kesalahan dari pihak TransJakarta.
"Dari 17 kasus, yaitu 6 kasus Laka lantas yang patut diduga penyebabnya adalah driver TransJakarta. Sisanya, yaitu 11 kasus itu justru kelalaian ada dari pengendara lain," terang Sambodo.
"Jadi ada dari 17 kasus itu, 35 persen yang patut diduga penyebabnya adalah TransJakarta," sambung dia.
Lanjut Sambodo, dari jumlah kasus kecelakaan tersebut, saat ini pihaknya telah melakukan evaluasi di titik mana saja yang dianggap rawan kecelakaan termasuk dari sisi manajemen TransJakarta.
"Kayak kemarin kejadian di Thamrin itu motor masuk ke jalur busway, ada beberapa ya memang ada penyebabnya TransJakarta. Tetapi, juga ada memanh kendaraan lain yang masuk ke jalur TransJakarta," papar dia. (yono)