BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Viral di media sosial, dua orang pria diduga maling handphone (HP) "nyungsep" di depan McDonald's Bekasi Barat, Kota Bekasi, usai berupaya kabur dari kejaran massa, Jumat, 11 Maret 2022.
Dalam tayangan video viral berdurasi 49 detik tersebut, dua orang pelaku tengah dikerubungi oleh massa yang emosi melihat kelakuannya.
Tampak seseorang dalam tayangan tersebut berusaha melerai para massa yang telah mengerubungi pelaku.
Tak berselang lama, massa nampak meluapkan emosinya dengan melepas bogem mentah.
"Tenang tenang, jangan begitu bang," sahut suara dari video tersebut.
Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Salahudin membenarkan peristiwa tersebut.
Dua pelaku berinisial IM (25) dan DS (24), beraksi sekira pukul 12.30 WIB.
Pelaku menjambret ponsel korban yang merupakan remaja perempuan berinisial AA (17), lalu korban meneriaki maling.
Awalnya AA saat itu tengah pulang sekolah dan menghubungi orang tuanya, tak berselang lama, pelaku yang melihat itu langsung merampas sebuah handphone merek Samsung A 10 milik korban.
"Pelaku benar diteriaki jambret oleh korban yang akhirnya dikejar oleh pengendara motor, yang akhirnya jatuh di depan McDonald's," Kata Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Salahudin, Jumat, 11 Maret 2022.
Ramainya warga pada situasi tersebut, segera didatangi tim Buser Polsek Bekasi Kota, dan pelaku segera diamankan.
"Betul pelaku dikejar masa terus ada Buser Polsek Bekasi kota bersama-sama dengan security McDonald's mengamankan para pelaku yang sempat dikejar masyarakat," ungkapnya.
Lihat juga video “Ridwan Kamil Ajak Anies Baswedan Santap Bubur Ayam di Bandung”. (youtube/poskota tv)
Atas insiden pengeroyokan tersebut, kata Solahudin, para pelaku hanya mendapatkan luka ringan, karena tim Buser segera mengamankan pelaku.
"Luka-luka ringan saja karena cepat datangnya pertolongan Satpam dan datangnya anggota Buser," tegas Kompol Salahudin.
Dua pelaku IM (25) dan DS (24) kini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Bekasi Kota.
"Ada dua tersangka sedang dimintai keterangan, dan menjalani pemeriksaan," tutupnya (ihsan fahmi)