JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tersangka pembunuhan seorang dara cantik di kawasan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat berinisial MA (23).
Dihadapan awak media yang hadir di Aula lantai III Polres Metro Jakarta Pusat, pelaku mengaku menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban (AW/19) atas tindakannya yang dapat dikatakan sangat keji dengan membunuh dan menggagahi korban yang sudah tak bernyawa.
"Kepada keluarga korban, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya. Saya juga spontan melakukan ini. Saya ingin meminta maaf kepada keluarga korban," ucap MA sambil menundukkan kepalanya, Rabu (9/3/2022).
"Saya sangat menyesal," lanjut dia.
Sebelumnya, polisi berhasil mencokok MA, sang pelaku pembunuhan dan pemerkosaan seorang wanita berinisial AW yang meregang nyawa di kamar kos pribadinya yang terletak di Jalan Mangga Besar 12 RT 001 RW 003, Mangga Dua Selatan, Mangga Besar, Jakarta Pusat pada Jum'at (4/3/2022).
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom menuturkan, motif tersangka melakukan perbuatan kriminalnya lantaran sakit hati karena ditolak oleh korban untuk diajak ke jenjang hubungan yang lebih serius.
"Tersangka inisial MA ini sakit hati dengan korban, pasalnya korban berharap serius mengenai hubungannya tapi cewek tidak mau," kata Maulana, Jum'at (4/3/2022).
Maulana menerangkan, selain memperkosa disertai pembunuhan, tersangka MA juga diduga mencuri sejumlah barang milik korban seperti handphone dan dompet.
Namun barang yang di curi tersebut sudah ditemukan setelah pelaku berhasil ditangkap.
"Handphone dan dompet kita dapat di rumah tersangka setelah dilakukan penggeledahan," ujar dia.
Sebagai informasi, menurut saksi di sekitar lokasi, Irma (29) mengatakan, korban ditemukan tewas di dalam kamar kos sekitar pukul 15.00 WIB sore. Korban ditemukan pertama kali oleh kakaknya.
"Awalnya kakaknya masuk kamar, terus udah ngeliat korban terlentang," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Jum'at (4/3/2022).
Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlentang dengan posisi baju diatas payudara dan tidak memakai celana. Kemaluan korban nampak ditutupi sarung.
Menurut Irma, dari tubuh korban nampak ada beberapa luka lebam, yakni pada bagian jari, leher dan juga pipi.
"Pas pertama kali ditemuin kakaknya itu masih kayak nafas gitu, terus kakaknya keluar minta bantuan pas masuk lagi udah ga ada (nyawanya)," jelasnya.
Irma menjelaskan, korban tinggal seorang diri di kamar kos tersebut. Biasanya, korban selalu bersama kekasihnya, untuk mengantar korban pulang bekerja.
Bahkan, sebelum kejadian pada malam harinya, korban diantar oleh kekasihnya pulang kerja. Namun saat itu kekasihnya tidak mampir ke kos dan langsung pulang.
"Semalem pacarnya sempat nganterin korban pulang kerja, tapi kayaknya gak masuk kamar kos dia langsung pulang," ungkapnya.
Dikatakan Irma, korban yang bekerja di salah satu perusahaan tersebut kerap diantar pulang oleh pacarnya malam hari.
Menurut Irma, korban diduga menjadi telah menjadi korban pemerkosaan disertai dengan pembunuhan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya luka lebam dan juga kondisi korban berpakaian terbuka.
"Kayanya sih habis diperkosa terus dibunuh. Tapi saya gak tau siapa, apa pacarnya yang ngelakuin atau bukan," tuturnya.
Ditambahkan Irma, saat ditemukan ponsel milik korban tidak ada korban. Bahkan sang kakak mencoba menghubungi nomor korban namun sudah tidak aktif.
"Hapenya ga ada. Kakaknya udah telponin tapi gak aktif nomornya," tambahnya. (CR 10).