JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI Jakarta melalu Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertrans Energi) DKI Jakarta, Andri Yansah, menyampaikan, stok gas elpiji 3 kilogram (kg) di Ibu Kota aman.
Andri menyampaikan, stok gas elpiji 3 kg untuk DKI Jakarta di tahun 2022 yaitu sebanyak 425.275 metrik ton atau setara 141.758.334 tabung.
"Untuk elpiji 3 kg Insya Allah aman. Kuota untuk DKI sebesar 425.275 metrik ton atau 141.758.334 tabung elpiji 3 kg," ujar Andri saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).
Andri menjelaskan, hingga akhir bulan Februari, gas elpiji 3 kg baru terserap 18.000 metrik ton.
Meski banyak warga pemakai gas 12 kg yang beralih dan ikut menyerbu gas elpiji 3 kg karena kenaikan harga gas non-subsidi, Pemprov DKI belum mengajukan penambahan quota pada pihak Pertamina ataupun rekanan lainnya.
"Jadi sampai tahun 2022 bisa dipastikan aman," pungkas Andri.
Adapun, berdasarkan hasil pantauan Disnakertrans Energi disejumlah agen, harga gas elpiji 3 kg tidak mengalami kenaikan.
Untuk di daratan Jakarta, harga gas melon dipatok sebesar Rp16 ribu. Sementara harga gas 3 kilogram di wilayah Kepulauan Seribu Selatan sebesar Rp18.500 dan Kepulauan Seribu Utara Rp19.500.
Sebelumnya diberitakan, harga gas elpiji non-subsidi ukuran 12 kg mengalami kenaikan harga yang semula Rp165 ribu menjadi Rp190 ribu di pengecer.
Sementara untuk harga agen, gas elpiji 12 kg, yang semula Rp162 ribu naik menjadi Rp186 ribu.
Purba (70), pedagang gas elpiji di Palmerah, Jakarta Barat, mengatakan kenaikan harga gas elpiji telah terjadi sejak Sabtu (26/2/2022) lalu.
Atas kenaikan harga itu, hingga saat ini dia enggan bahkan tak mau stok gas elpiji 12 kg.
"Sudah dua kali naik dari Rp162 ribu sekarang Rp186 ribu kalau dari agen ya. Sekarang belum beli takut gak ada yang beli," ujarnya kemarin. (yono)