ADVERTISEMENT

Pertamina Sudah Salurkan Paket Konversi Elpiji ke 11.000 Petani dan Nelayan

Selasa, 22 November 2022 16:53 WIB

Share
Ilustrasi Gas Elpiji 3 Kg.(ist)
Ilustrasi Gas Elpiji 3 Kg.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pertamina Patra Niaga hingga bulan ini telah menuntaskan penyaluran paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg) kepada 5.000 nelayan dan 6.000 petani.

Program ini merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Komisi VII DPR RI melalui penugasan kepada Pertamina Patra Niaga.

"Sejak tahun 2016 hingga 2021, pemerintah telah menyalurkan 85.000 lebih paket konverter kit pada nelayan. Untuk petani, sejak tahun 2019 sudah disalurkan 14.000 lebih paket konverter kit," kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam keterangnnya, Selasa, (22/11/2022).

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Soeparwoto mengatakan, dengan konversi BBM menjadi LPG maka akan jauh lebih hemat dan energi yang lebih bersih serta mengurangi pencemaran.

"Dari laporan, 1 tabung LPG 3 Kg setara setidaknya 7 liter BBM, jelas sangat menghemat. Di sisi lingkungan emisi gas juga lebih kecil. Penghematan sekecil apapun harus dilakukan dan didukung, supaya nelayan dan petani lebih sejahtera," ucap Sugeng.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra berkomitmen meneruskan target penugasan penyaluran paket konverter LPG bagi nelayan dan petani hingga akhir tahun 2022.

"Pertamina Patra Niaga mendapatkan amanah untuk menyelesaikan konversi BBM ke BBG bagi nelayan di 51 kota/kabupaten dan petani yang tersebar di 50 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Mars Ega.

Mars Ega menambahkan, Pertamina Patra Niaga juga memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi LPG melalui melalui program One Village One Outlet (OVOO).

"Keberlanjutan program konversi dapat berjalan dengan baik dengan memastikan stok LPG, melalui OVOO saat ini sudah 95 persen kelurahan atau desa dilayani setidaknya satu outlet LPG. Harapannya, program dan paket konversi ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat besar bagi nelayan dan petani di Indonesia," pungkas Mars Ega. (wanto)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT