5 Warga Bogor jadi Korban Kebocoran Gas Elpiji, Pengamat: Masyarakat Minim Edukasi, Pemerintah Amnesia

Selasa 08 Nov 2022, 21:20 WIB
Sosiolog Musni Umar.(Foto: Poskota/Andi Adam Faturahman)

Sosiolog Musni Umar.(Foto: Poskota/Andi Adam Faturahman)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak lima warga di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menjadi korban luka usai selang regulator tabung gas elpiji yang digunakan untuk memasak bakso aci colok (bascilok) bocor dan menimbulkan api.

Kapolsek Bogor Barat, Kompol Sri Marheni Rae mengatakan, semburan gas itu melukai lima orang yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas nama Rudyansyah (33), Rosmiati (29), Sri Mulyani (37), MI (9) dan RA (2). Sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit guna diberikan penanganan medis.

Terkait hal ini, Sosiolog Musni Umar mengatakan, turut prihatin akan kejadian naas yang menimpa 5 orang korban, yang dua di antaranya merupakan anak-anak.

Menurut Musni, kebocoran selang regulator tabung gas ini bisa saja terjadi karena masyarakat lalai terkait hal keamanan.

"Kemungkinan memang masyarakat lalai. Tetapi, kita tidak bisa menyalahkan penuh ke masyarakat. Seperti pada umumnya, mereka yang menjadi korban ini biasanya berasal dari kalangan bawah yang minim pengetahuan, sehingga mengabaikan unsur keamanan," ujar Musni saat dihubungi, Selasa (8/11/2022).

Karenanya, ujar Musni, pemerintah harus kembali mengedukasi masyarakat akan pentingnya memperhatikan unsur keamanan, khususnya ketika memasak menggunakan tabung gas elpiji.

"Nah, di sini masalahnya. Mungkin karena program konversi ini sudah berjalan cukup lama, membuat pemerintah merasa jika masyarakat sudah terbiasa menggunakan kompor gas untuk memasak. Tapi kan tidak bisa dipungkiri, kalau masih banyak masyarakat yang minim atau bahkan sama sekali tidak memerhatikan unsur keamanan dalam menggunakan kompor gas dengan baik," ujarnya.

"Pemerintah tidak boleh amnesia, harus ada kegiatan ke masyarakat yang sifatnya mengedukasi agar tak kembali terjadi hal serupa dikemudian hari. Ini penting dilakukan sebagai upaya preventif," sambung dia.

Musni menuturkan, kegiatan edukasi ini dapat dilakukan secara berkala dengan memanfaatkan modal kegiatan di masyarakat. Misalnya dengan cara membuat konten di media sosial.

"Saya rasa banyak cara ya, misal buat konten di Facebook. Itu kan banyak masyarakat yang main, atau di YouTube, buat saja konten untuk mengedukasi sekaligus mengingatkan masyarakay bagaimana cara memasak menggunakan tabung gas elpiji dengan baik. Dulu kan waktu masih konversi itu sering diinformasikan melalui iklan televisi. Jangan sekarang karena udah berhasil, dianggap masyarakat sudah bisa hebat menggunakan kompor gas," ungkap dia.

"Atau jika perlu, orang Pertamina misalnya, itu datang sebulan sekali ke forum warga untuk mengingatkan warga akan pentingnya melakukan pengecekan terhadap alat masak. Itu kan bisa seperti itu. Atau melalui bantuan RT-RW juga bisa. Dengan cara-cara itulah seharusnya pemerintah mengedukasi, karena ini yang kerap jadi korban itu masyarakat kecil yang minim edukasi," tutup Musni. 

Berita Terkait
News Update