JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Siapa tak tahu soal nama kompleks Bongkaran di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Tempat yang sejak dahulu kala ini memiliki reputasi sebagai tempat gelap bagi para orang biasa, namun menjadi surga bagi para pria hidung belang yang memadu cinta ini masih menyimpan segudang cerita menarik untuk dikulik.
Kendati saat ini Bongkaran hanya tinggal nama saja, namun sayang rasanya bila kita harus melewatkan secercah cerita gelap nan menarik dari tempat yang sarat akan sejarah ini.
Seorang warga sekitar bernama Herman (bukan nama sebenarnya), menuturkan, bahwa sejak ia kecil, Bongkaran dikenal orang banyak sebagai tempat di mana para Pekerja Seks Komersial (PSK) menjajakan tubuhnya kepada setiap pria yang melintas di dekat lokasi tersebut.
“Dari saya kecil saya dilarang sama orang tua buat jangan pernah main ke dekat pinggir rel (Bongkaran). Kata orang tua saya dulu, itu tempat gak bener, tempat maksiat, jangan pernah kamu berani buat main ke sana!,” kata Herman saat ditemui Poskota.co.id di lokasi bekas kompleks lokalisasi Bongkaran, Minggu (27/2/2022).
Ungkap pria berusia 36 tahun itu, selain dari tempat memadu cinta para PSK, Bongkaran juga dikenal sebagai tempat berkumpulnya para preman yang kerap melakukan tindakan pemalakan kepada setiap orang yang memasuki area tersebut.
“Nah, sebetulnya, sebelum orang tua ngelarang saya sejujurnya juga takut buat masuk ke situ. Soalnya pernah dulu kita main bola, terus bolanya masuk ke situ. Dan dari kita gak ada yang berani ngambil itu bola karena takut diapa-apain sama orang di situ,” ujar dia.
“Sesekali pernah saya ke situ bareng temen anak-anak sini juga, tapi itu kalau gak salah saya lulus STM ya. Itu kita lihat di dalam itu isinya ada kayak warung remang-remang lah, terus yang pasti PSK ya, ada juga kayak gubuk dari tripleks gitu, nah gubuk itu tempatnya PSK dieksekusi sama yang sewa dia,” sambungnya.
Jelas dia, nama Bongkaran sendiri sebetulnya diperoleh dari gubuk-gubuk yang pada saat itu bisa dibongkar-pasang apabila ada razia yang dilakukan oleh petugas.
“Setau saya kalau gak salah, nama Bongkaran itu diambil dari gubuk-gubuk yang bisa dibongkar-pasang deh. Kan kalau misalnya ada razia nih, gubuknya bisa dibongkar gitu, terus nanti kalau sudah aman dipasang lagi lah gubuknya di pinggir rel. Setau saya sih dari situ kenapa namanya jadi Bongkaran,” terang dia.
“Kalau untuk yang pegang tempat bukan asli orang sini, dia pendatang tapi berkelompok gitu. PSK juga bukan orang sini, malu lah mereka kalau benar orang sini kerja begituan, apa mau dikata orang kampung kalau dia kerja kayak gitu,” tukasnya.
Dari Gelap Menuju Terang
Masjid Jami Soeltan Soenaro berdiri di bekas lokasi Bongkaran Tanah Bang. (Foto/cr10)
Sementara itu, warga lain bernama Didit (bukan nama sebenarnya), kepada Poskota.co.id menjelaskan, bahwa Bongkaran saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dari kondisi saat zaman dahulu kala.
Papar pria yang saat ini bekerja sebagai tukang bangunan di masjid yang ada di area Bongkaran itu. Semenjak digusur pada tahun 2014 lalu, saat ini Bongkaran mulai berbenah untuk menghapus reputasi gelap yang didapat dari hasil kisah suram masa lalu.
Masih dengan Didit, semenjak digusur aja Bongkaran udah mulai banyak yang berani masuk.
Kalau dulu mah orang lewat depan sini aja segen banget. ‘Macan’ semua soalnya yang ada di dalam.
Dulu memang saya pernah ikut kerja di sini sama orang buat jaga keamanan.
Ada lah dua tahun saya kerja dari tahun 2008 – 2010, tapi karena desakan orang rumah sama saya pikir uang hasilnya kayak gak berkah, saya tinggalin tuh kerjaan di sini.
Saya mulai ikut-ikut Uwak jadi kenek tukang bangunan.
Dia mengatakan, setelah memutuskan untuk keluar dari tempat gelap tersebut pada tahun 2010 lalu.
9 tahun berselang ada sesuatu hal yang menghipnotisnya kembali untuk mencari rezeki di bekas tempat prostitusi kelas teri itu.
2019 itu saya denger di Bongkaran mau dibangun mesjid lah, dari situ saya kayak ada niat mau nebus kesalahan aja pingin balik ke Bongkaran buat ikut kerja bangun mesjid di situ.
Alhamdulilah, sampai sekarang saya nyambil kerja bantu-bantu di sini buat bangun mesjid Sultan Soenaro ini.
Ditambahkan Didit, dengan adanya mesjid yang dibangun di area Bongkaran itu, menjadikan Bongkaran yang dulu memiliki reputasi gelap perlahan menjadi terang.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Adik Irwansyah Masuk Daftar DPO atas Dugaan Korupsi Senilai Rp3,1 Miliar”. (youtube/poskota tv)
Terlebih, para PSK sudah tak berani untuk menginjakkan kaki di Bongkaran.
Sekarang ada mesjid mah enak lah tempatnya, kan banyak tuh supir atau orang yang belanja di Tanah Abang itu kalau hari Jum’at suka pada Jum’atan di sini.
"Dulu boleh lah dibilang ini tempat gelap, tapi sekarang insyaAlllah Bongkaran sudah insyaf, sudah terang meski mesjidnya masih belum rampung sepenuhnya, insyaAllah bakal banyak yang sholat di sini kalau nanti ini sudah rampung semua bangunan mesjidnya,” pungkasnya. (cr10)