ADVERTISEMENT

Bongkaran Tanah Abang, Tempat Remang-remang yang Perlahan jadi Terang

Rabu, 2 Maret 2022 07:56 WIB

Share
Kondisi bekas kompleks lokalisasi Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (27/2/2022). (foto: poskota/cr10)
Kondisi bekas kompleks lokalisasi Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (27/2/2022). (foto: poskota/cr10)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bongkaran Tanah Abang, Jakarta Pusat, identik dengan prostitusi kelas teri. Dulu, lokasi ini jadi syurga bagi para pria hidung belang. Tempat memadu cinta dan menyalurkan syahwat bagi pria berkantong pas-pasan. Kendati saat ini Bongkaran hanya tinggal nama, namun ceritanya tetap menarik untuk disimak.

Seorang warga bernama Herman (36), mengisahkan bahwa sejak kecil dirinya sudah diwanti-wanti oleh orang tuanya agak tak mendekati kawasan pinggir rel tersebut.

Orang menyebutnya sebagai kawasan Bongkaran. Di lokasi tersebut, banyak wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjajakan tubuhnya kepada setiap pria yang melintas.

“Dari saya kecil, saya dilarang sama orang tua, jangan pernah main ke dekat pinggir rel itu. Kata orang tua saya dulu, itu tempat nggak bener, tempat maksiat. Jangan main ke sana!,” katanya saat ditemui Poskota.co.id di lokasi bekas lokalisasi prostitusi Bongkaran, Senin (28/2/2022).

Selain jadi tempat memadu cinta para PSK, Bongkaran juga dikenal sebagai tempat berkumpulnya para preman jalanan.

“Sebetulnya, sebelum orang tua ngelarang saya main, sejujurnya saya juga takut buat ke situ. Soalnya pernah dulu kita main bola, terus bolanya masuk ke situ. Dari kita gak ada yang berani ngambil itu bola, karena takut diapa-apain sama orang di situ,” ujar dia.

Ketika remaja, Herman mengaku pernah main di kawasan Bongkaran. Kala itu, ia melihat dari dekat seperti apa suasana Bongkaran yang cukup dikenal itu.

“Waktu udah lulus STM, saya pernah ke situ. Main ke rumah teman. Kita lihat di dalam itu isinya ada kayak warung remang-remang. Terus yang pasti, banyak PSK di situ ya. Ada juga rumah-rumah gubuk dari tripleks gitu. Nah, gubuk itu tempatnya PSK dieksekusi sama yang sewa dia,” sambungnya.

Menurut Herman nama Bongkaran sendiri diperoleh dari gubuk-gubuk yang pada saat itu sering dibongkar-pasang. Apabila ada razia, gubuknya dibongkar. Setelah itu dipasang lagi.

“Setahu saya, nama Bongkaran itu diambil dari gubuk-gubuk itu yang bisa dibongkar-pasang. Kan kalau misalnya ada razia, gubuknya dibongkar gitu. Terus nanti kalau sudah aman, dipasang lagi. Gubukgubuk itu adanya di pinggir rel,” terangnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT