Malu-malu, Tapi Mau

Rabu 02 Mar 2022, 08:30 WIB
Kartun Sental-Sentil: Malu-malu, Tapi Mau. (kartunis: poskota/ucha)

Kartun Sental-Sentil: Malu-malu, Tapi Mau. (kartunis: poskota/ucha)

INI cerita soal Ketua RW yang menolak dipilih lagi pada masa jabatan kedua. Bahkan, untuk meyakinkan warga bahwa dirinya tidak bersedia dipilih lagi, dia membikin surat pernyataan secara tertulis yang ditujukan kepada pantia pemilihan.

Isinya, menyatakan dirinya tidak bersedia dipilih kembali untuk jabatan ketua RW yang kedua kalinya. Alasannya, menjadi ketua RW cukup sekali masa jabatan, tidak perlu diperpanjang lagi hingga dua kali masa jabatan. Alasan lain karena kesibukan dan memberi peluang kepada warga yang lain, yang lebih mampu untuk menjadi memimpin lingkungan RW.

Ini sikap dia yang juga disampaikan kepada beberapa warga jauh hari sebelum pemilihan digelar. Sikap semacam ini dilatari juga karena dia pula yang beberapa kali mengusulkan dalam forum-forum pertemuan lingkungan warga, agar jabatan ketua RT atau RW sebaknya cukup satu periode, sehingga setiap periode terdapat regenarasi. Ada penyegaran. Usulan yang bagus.

Giliran pada acara pemilihan, warga mendaulat agar masa jabatan ketua RW diperpanjang lagi hingga dua periode. Singkat cerita, lahirlah aklamasi untuk memperpanjang masa jabatan ketua RW satu periode lagi. Maka, acara pemilihan cukup singkat karena hanya mengesahkan masa perpanjangan ketua RW alias memilih kembali ketua RW yang sekarang melanjutkan kepemipinan menjadi ketua RW untuk periode berikutnya. Klop sudah.

Lantas bagaimana dengan nasib surat pernyataan tidak bersedia dipilih kembali? Jawabnya menjadi gugur. Meski telah memberi pernyataan tidak bersedia baik secara lisan dan tulisan, tetapi ketika diminta untuk duduk kembai sebagai ketua RW, tidak bisa menolak. Alasannya, tidak enak menolak permintaan warga.

Itu kan bagian dari aspirasi. Masa aspirasi kita tolak. Lagi pula peraturan membolehkan dua periode masa jabatan. Jadi dia menerima dipilih kembali karena tidak bisa menolak, warga pun secara mayoritas mendukungnya. Lain lagi kalau jabatan yang ketiga kalinya, meski warga setuju, tetapi aturan  tidaklah memungkinkan.

Lihat juga video “Niat Hati Ingin Bertemu Perempuan, Pria Ini Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Hambalang”. (youtube/poskota tv)

Tetapi, dalam kasus lain, ada juga yang mau, tetapi terbersit rasa malu atau malu-malu, tetapi mau. Ini lebih ke soal etika. Misalnya saat seseorang ditawari tumpangan, makanan atau hadiah. Bagaimana ketika ditawari jabatan maupun kekuasaan? (jokles)

Berita Terkait

Obrolan Warteg

Jumat 04 Mar 2022, 06:30 WIB
undefined

Sekadar Ikutan Ngomong Sejarah

Jumat 04 Mar 2022, 09:27 WIB
undefined

Kekerasan Seks dalam Keluarga

Sabtu 05 Mar 2022, 09:49 WIB
undefined

Miskin Tak Sedih, Kaya Tak Sombong

Senin 07 Mar 2022, 09:34 WIB
undefined
News Update