ADVERTISEMENT

Putin Makin Dijauhi Dunia Usai Invasi Rusia ke Ukraina

Minggu, 27 Februari 2022 11:42 WIB

Share
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Photograph by Mikhail Svetlov / Getty).
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Photograph by Mikhail Svetlov / Getty).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Vladimir Putin menghadapi isolasi internasional yang semakin meningkat. Secara dramatis, para sekutunya mengkritik menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Negara-negara barat pun sejauh ini tampak merencanakan tindakan militer dan sanksi keuangan yang menentukan nasib Rusia lebih jauh.

Dilansir dari The Guardian, Ahad (27/2/2022), ketika harapannya untuk menang cepat menguap dalam menghadapi perlawanan sengit oleh tentara Ukraina dan tentara sukarelawan warga, presiden Rusia ditinggalkan oleh sekutu utamanya: China.

Dalam perkembangan yang paling mencolok, Jerman mengumumkan pada Sabtu malam bahwa mereka akan memasok pasukan Ukraina dengan 1.000 senjata anti-tank serta 500 rudal Stinger dari cadangan militernya sendiri.

"Serangan Rusia di Ukraina menandai titik balik,” kata kanselir Jerman, Olaf Scholz. Hal ini dipandang sebagai perubahan besar dalam sikap militer negaranya pascaperang.

“Ini mengancam seluruh tatanan pascaperang kita. Dalam situasi ini adalah tugas kita untuk mendukung Ukraina dengan kemampuan terbaik kita dalam pertahanannya melawan tentara invasif Vladimir Putin. Jerman berdiri dekat di sisi Ukraina," tambahnya.

Secara signifikan, pemerintah Jerman juga dikatakan tunduk pada tekanan kuat dari Inggris, AS, dan Kanada untuk melarang Rusia dari sistem pembayaran perbankan Swift. 

Sumber di Berlin mengatakan pandangan menteri Jerman bergeser pada masalah ini dan mereka secara aktif mendiskusikan langkah-langkah yang "akan mengenai orang yang tepat", setelah sebelumnya menolak, sebagian karena kekhawatiran bahwa larangan akan mempengaruhi aliran dana ke lembaga bantuan di Rusia.

Dalam pukulan lebih lanjut ke Putin, pemimpin Hungaria, Viktor Orbán, yang lama dianggap ramah terhadap Moskow, meninggalkan dukungannya.

Dia mengatakan pihaknya akan mendukung semua sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Adapun Turki dilaporkan mempertimbangkan untuk memblokir jalan kapal angkatan laut Rusia ke Black Laut.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT