JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keluhan air bersih di kawasan Muara Angke Jakarta Utara terus bergulir, terdapat tiga kampung yang mengalami keluhan tidak mendapatkan pelayanan air bersih baik dari sistemasi pipa ataupun master meter.
Menurut Muslimin (41) salah satu warga Muara Angke yang sekaligus Ketua Koperasi Konsumen Eceng Maju Sejahtera, krisis air ini sudah berlangsung sejak tahun 80an sampai dengan saat ini.
"Jadi di Komplek Muara Angke kan punya instalasi pipanisasi, Jadi yang punya master meter di sana mereka membuat gerobak lalu menggunakan jerigen isi air dijual ke kami" ucapnya saat di konfirmasi Rabu (23/2/2022).
Menurut muslimin warga yang tidak tinggal di komplek Muara Angke tidak memiliki air bersih, maka pihak yang tidak tersalurkan air bersih harus membeli terlebih dahulu dengan harga yang bervariasi.
"Jaraknya dari tempat kita lumayan jauh makanya harganya bervariasi ada yang Rp 4.000, Rp 5.000 bahkan ada yang Rp 7.000 semakin jauh harganya semakin lumayan" ungkapnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah berjanji akan membangun sistem pipanasi di wialayah Muara Angke Jakarta Utara, menurut muslimin perencanaan tersebut sudah di sampaikan oleh pemerintah sejak 3 tahun yang lalu namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
"Ketika ditagih respon mereka kan bahasanya banyak, Cuman kami minta kalau memang tidak bisa pipanisasi, artinya kan banyak opsi yang lain, ada master meter, kios air, kenapa tidak salah satunya itu segera direalisasikan Karena air kan tidak bisa kita tunda tunda" tegasnya.
Selain itu saat ini kondisi air di wilayah Muara Angke Bermacam Macam, menurut muslimin air di lokasi lingkunganya ada yang keruh berwarna hitam dan bahkan berbau.
Dikarenakan hal tersebut tidak terselesaikan, maka pada hari Selasa (22/2/2022) kemarin warga Muara Angke melakukan aksi demo di Gedung Balaikota DKI Jakarta, dari hasil aksi demo tersebut para warga di janjikan akan di berikan kios air bersih murah di wilayahnya.
Dengan itu warga Muara Angke saat ini berharap semoga program kios air bersih murah di wilayahnya dapat terealisasikan dengan baik, guna mengurangi meminimalisir pengeluaran uang yang cukup besar untuk terus terusan membeli air. (CR11)