BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dua orang perempuan di kawasan berbeda di Kota Bekasi yang tengah berjalan kaki, belakangan ini menjadi korban pelecehan seksual.
Hal ini mengundang stigma bahwa Kota Bekasi dirasa kurang aman bagi para kaum perempuan lantaran mudah menjadi pusat perhatian pelecehan.
Dua perempuan yang belakangan viral di media sosial, menjadi korban begal bokong dan begal selangkangan alias organ vital.
Kejadian tersebut terjadi di tempat yang berbeda dan dengan kejadian tersebut, membuat Kota Bekasi terganggu dengan adanya isu pelecehan seksual.
Hal ini sangat meresahkan, mengingat pelaku pelecehan seksual jika diperhatikan tak mengenal waktu dan tempat.
Merespon hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro mengungkapkan, bahwa ia setuju dengan adanya perbanyak CCTV di titik rawan di kota Bekasi.
"Saya setuju, dan bahkan mendorong dilakukan mapping lokasi titik rawan kriminal dan difasilitasi dengan monitor CCTV se-Kota Bekasi," ujar Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putro kepada Poskota, Sabtu (18/02/2022) pagi
Choiruman sapaan akrabnya menjelaskan, terkait fasilitas CCTV yang akan terpasang di kota Bekasi, diperlukan juga dengan adanya pemerataan akses Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Bekasi.
Hal itu menurutnya, para pelaku kejahatan kerap beraksi di tempat rawan maupun gelap.
"Dan sebelum itu perlu dilakukan pemerataan akses bagi pemasangan penerang jalan umum (PJU), sehingga mampu meminimalisir potensi terjadinya kriminalitas akibat gelapnya malam," pungkasnya (Ihsan Fahmi)