ADVERTISEMENT

Mencengangkan, KPU Minta Anggaran Pemilu Rp86 Triliun, Pengamat: Itu Angka Fantastis, Harus Dijelaskan Secara Rinci

Senin, 14 Februari 2022 17:11 WIB

Share
Gedung KPU (Komisi Pemilihan Umum), di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Gedung KPU (Komisi Pemilihan Umum), di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik dari Paramadina Public Policy Institute, Septa Dinata mengatakan, anggaran  Pemilu 2024  yang akan habiskan dana Rp86 Triliun, ini angka fantastis. Menurutnya, dana itu harus dijelaskan secara rinci.

"Kenaikannya tiga kali lipat. Jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, kenaikan dari Pemilu 2014 ke 2019 sekitar 61 persen," kata Septa tak habis pikir, Senin (14/2/2022).

Sapta mengatakan, Kenaikan tersebut mungkin masih bisa diterima karena 2019 adalah pertama kali pemilu legislatif dan eksekutif dilakukan.

"Angka ini masih sulit diterima oleh common sense. KPU harus jelaskan dengan rinci apa penyebab dan alasan kenaikan tersebut. Terlebih kondisi saat ini ekonomi kita dalam kondisi tidak sehat. Mestinya dengan dilaksanakan serentak, Pemilu bisa lebih efektif dan efisian, bukan malah tambah mahal," ucapnya.

 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengkritik besaran anggaran Pemilu 2024 yang dianggarkan KPU. Anggaran itu mencapai Rp 86 triliun.  Ia menilai dana puluhan triliun itu bisa dibagikan kepada masing-masing penduduk di satu kabupaten.

"Menurut saya coba sekarang bayangkan kalau Rp 86, 2 triliun diberikan langsung ke rakyat atau ke satu kabupaten tertentu itu sudah beres," kata Jazilul.

Gus Jazil pun membandingkan besaran dana Pemilu 2024 yang ia perkirakan mencapai 30 persen dari total anggaran ibu kota baru. 

"Itu kira-kira Rp 86 triliun itu, hampir 30 persen dari rencana ibu kota baru, jadi ibu kota baru kalau enggak salah Rp 300 triliun sekian atau Rp 400 trilun sekian, ini kan Rp 86, 2 triliun berarti 30 persen, itu sudah jadi 30 persen kota baru hanya untuk cari pemimpin mahal banget kita ini," ujarnya. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT