ADVERTISEMENT

Ekonomi Indonesia Belum Pulih, Anta Ginting Dukung Penundaan Pemilu 2024

Jumat, 14 Januari 2022 17:00 WIB

Share
Ketua Umum Kadin Jakarta Timur (Jaktim), Anta Ginting. (foto: ist)
Ketua Umum Kadin Jakarta Timur (Jaktim), Anta Ginting. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pernyataan usulan Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia terkait penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dari sejumlah pengusaha mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Kamar Dagang dan Industri (kadin) Jakarta Timur yang mendukung hal tersebut.

Ketua Umum Kadin Jakarta Timur, Anta Ginting menyatakan, banyak pengusaha di tempatnya sepakat untuk menunda pemilu 2024.

"Pengusaha mendukung statement bang Bahlil," kata Anta Ginting, di Jakarta Timur, Jumat (14/1/2022).

Pria dengan nama lengkap Ndinta Herry Pramana menyatakan, penundaan Pemilu 2024 dilandasi beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah pertimbangan bahwa belum tuntasnya pemulihan ekonomi Indonesia.

"Sesudah dan sebelum memasuki tahun politik akan membuat kondisi sosial-politik tanah air akan memanas," jelas Anta.

Dia juga menyatakan penyelenggaraan pemilu juga akan menguras banyak energi seluruh rakyat Indonesia.

"Penundaan pelaksanaan pemilu memang telah disampaikan oleh beberapa pengusaha. Hal ini semata dengan pertimbangan belum tuntasnya pemulihan ekonomi Indonesia," tegas Anta.

Sebelumnya, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan ihwal ia mendapat usul penundaan pemilu 2024 dari sejumlah pengusaha.

 

Menurutnya, usulan dan diskusi soal penundaan Pemilu 2024 sah-sah saja dilakukan oleh siapapun, tak terkecuali bagi para pelaku usaha. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT