Peng Shuai

Internasional

Eks Wakil PM Tiongkok Lakukan Kekerasan Seksual Dibantah Atlet Tenis Tiongkok Peng Shuai

Kamis 10 Feb 2022, 08:30 WIB

TIONGKOK, POSKOTA.CO.ID - Atlet Olimpiade Peng Shuai membantah bahwa dia pernah menuduh seseorang melakukan kekerasan seksual.

Pemain tenis Tiongkok ini menegaskan telah menghapus unggahan media sosialnya pada November yang tampaknya membuat klaim seperti itu. Demikian dilansir dari Reuters pada Senin (7/2/2022).

Dia membuat dunia prihatin saat muncul di media sosial dengan mengatakan mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya di masa lalu.

Peng Shuai membantah dia telah membuat tuduhan seperti itu dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis L'Equipe di Beijing.

"Dalam teks yang bisa kami lihat di Eropa, anda menuduh seseorang melakukan kekerasan seksual. Apa yang sebenarnya anda tulis? Kami tidak mengerti," tanya surat kabar itu.

"Kekerasan seksual? Saya tidak pernah mengatakan ada orang yang menyerang saya secara seksual dengan cara apa pun," kata Peng Shuai tanpa merinci lebih lanjut.

Dalam unggahan yang sekarang telah dihapus di Weibo, Peng Shuai menulis, "mengapa Anda membawa saya ke rumah Anda dan memaksa saya untuk memiliki hubungan dengan Anda?"

Dia juga menggambarkan hubungan dengan Zhang Gaoli sebagai hubungan yang terputus-putus. Itu juga konsensual.

Unggahan tersebut membuat Asosiasi Tenis Perempuan menangguhkan turnamen di Tiongkok dan menyebabkan kecaman internasional tentang keselamatannya.

Peng Shuai mengatakan kepada surat kabar Prancis bahwa unggahan media sosialnya telah menyebabkan kesalahpahaman besar.

Dia mengulangi komentar yang dilaporkan outlet media Singapura pada bulan Desember dan bahwa dia tidak ingin hipe media lebih lanjut tentang hal itu.

Peng Shuai menuturkan,"Saya ingin mengatakan bahwa perasaan, olahraga, dan politik adalah tiga hal yang sangat berbeda. Masalah kehidupan cinta saya, kehidupan pribadi saya tidak boleh dicampur dengan olahraga dan politik.”

"Dan olahraga tidak boleh dipolitisasi karena ketika itu terjadi, sebagian besar waktu itu berarti membalikkan semangat Olimpiade dan itu bertentangan dengan keinginan dunia olahraga dan para atlet," tutup Peng Shuai. ***

Tags:
olimpiadePeng Shuaiolahraga dan politikTenisKekerasan Seksual

Reporter

Administrator

Editor