ADVERTISEMENT
Minggu, 30 Januari 2022 14:15 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ekonom Rizal Ramli tidak habis pikir mengapa kenapa reputasi netizen Indonesia terburuk, terkasar, suka membully di media sosial.
"Padahal orang Indonesia terkenal sangat ramah dalam dunia nyata? Apakah benar karena mobilisasi masif BuzzeRP yang dibayar untuk hancurkan pikiran2 kritis?," katanya lewat aku twitternya, Minggu (30/1/2022).
Ia mengatakan, coba perhatikan komentar-komentar cetek, kasar, jorok dan bullying dari rombongan BuzzeRP kepada tokoh-tokoh kritis.
"Merekalah perusak budaya berbayar. Kawan-kawan ahli bahasa, tolong compile dan analisa," harapnya. Terima kasih sebelumnya," ucapnya.
Sebelumnya, Damian Hoo lewat akun hoointheworld di TikTok, mengatakan reputasi buruk netizen pada dua hari lalu, Jumat (28/1/2022).
'Kenapa nitizen Indonesia paling kasar sedunia. Minggu lalu aku post video tentang pengalaman bagusku di Jogjakarta orang lokal yang menolong di bandara. Videonya ditonton 3 juta kali dengan 6000 komentar.
Damain Hoo menyampaikan, tapi di halaman komentar, banyak respon seperti ini orang Indonesia baik di kehidupan nyata, tapi mengerikan di media sosial.
"Banyak komentar mengatakan hal yang sama. Aku kaget. Sangat terkejut. Maka dari itu aku mencari tahu. Faktanya, tahun lalu Indonesia ada diurutan 29 dari 30 negara pada Microsoft Study tentang kesopanan di dunia maya. Kita ada di peringkat 3 terbawah dengan bully online, pertengkaran dan bahkan rasisme," ucapnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT