ADVERTISEMENT

Langkah MUI Membentuk Cyber Army Guna Melindungi Ulama dan Anies dari Serangan Buzzer, PWNU Nilai Sudah Melenceng

Senin, 22 November 2021 17:09 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membagikan 200 boks makanan siap saji. Ardhi
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membagikan 200 boks makanan siap saji. Ardhi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membentuk Cyber army guna melindungi para ulama dan Anies Baswedan, dari serangan buzzer, kini menjadi polemik.

Tidak terkecuali, PWNU DKI ikut angkat bicara untuk hal ini. Menurut PWNU DKI menilai MUI sudah melenceng dari tugas pokoknya. Sebab, MUI DKI membuat pasukan siber alias cyber army untuk kepentingan Anies Baswedan. 

"Ulama dengan umara (pemimpin pemerintahan) itu sifatnya koordinasi, tidak dalam rangka dukung-mendukung," kata Samsul Maarif, Ketua PWNU DKI, dia saat dihubungi wartawan, pada Minggu (21/11/2021).

Menurut Samsul, organisasi keagamaan boleh saja mendukung pemerintah, tapi programnya yang positif. Misalnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau yang berhubungan dengan ketertiban umum.

Organisasi keagamaan, tutur dia, berperan sebagai alat kontrol penguasa, bukan pendukung atau mitra kerja pemerintah. Dia berujar ulama bertugas mengingatkan pimpinan yang sudah berbuat melenceng atau melanggar aturan tertentu.

"Oleh karena itu, tidak tepat kalau MUI itu menjadi pasang badan, karena bukan itu tugasnya," ujarnya.

Samsul melanjutkan ulama juga tidak boleh memuji pemerintah, meski Anies Baswedan memiliki program yang bagus. Alasannya tugas utama ulama bukan untuk melontarkan pujian.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI DKI Munahar Muchtar berharap jajarannya di bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) dapat membela dan membantu Anies.
 

 

Jika buzzer mencari kesalahan Anies, menurut dia, MUI DKI justru harus menyampaikan berita soal keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.  (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT