ADVERTISEMENT

Ahok Digadang Jadi Pemimpin Nusantara, Pengamat: Cari Orang Lain! Bangsa Ini Tak Kekurangan Orang untuk Jadi Kepala Otorita

Selasa, 18 Januari 2022 21:35 WIB

Share
Ujang Komarudin. (ist)
Ujang Komarudin. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Yang pertama, Ahok itu secara hukum pernah dipidana, diakui atau tidak walapun memang pidananya penistaan agama, itu menjadi catatan penting untuk bangsa ini," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (18/1/2022).

Ujang mengingatkan, bahwa Ahok  pernah tidak serius dalam mengemban jabatan. Seperti saat menjadi anggota DPR lalu ditinggalkan karena memilih menjadi Wakil Gubernur Jokowi pada 2012.

"Yang kedua, Pak Ahok juga setengah-setengah ini, waktu di DPR setengah enggak tuntas lalu jadi wakil gubernur," ucapnya.

Ujang meyakini, masih banyak nama lain yang layak menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara Baru.

Ujang berpendapat, jika Ahok yang dipilih maka bisa saja masyarakat akan semakin tak percaya pada pemerintahan Jokowi.

"Bisa saja kepala otorita ini menjadi bagian dari bagi-bagi jabatan yang dilakukan oleh pemerintah," ucapnya.

Karenanya, Ujang menyarankan supaya Presiden Jokowi mencari figur lain yang lebih layak ketimbang Ahok.

"Cari figur lain. Bangsa ini tak kekurangan orang tuk jadi kepala otorita,"  tegasnya.

Sebelumnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama diisukan menjadi calon pemimpin pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Hal itu mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Nusantara sebagai nama baru IKN.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan bahwa Ibu kota baru Indonesia akan dipimpin oleh badan otorita yang dipimpin kepala badan otorita setingkat menteri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT