JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satu siswa SMPN 252 Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 sempat ikuti PTM, guru dan siswa jalanani PCR.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala sekolah SMPN 252, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Misto yang memaparkan kronologis tentang salah satu siswanya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kata Misto, ketika awal pembelajaran tatap muka (PTM) digelar pada Senin (3/1/2022), satu siswa kelas 9 itu masih masuk ke sekolah seperti biasa hingga Jumat (7/1/2022).
"Begitu hari Jumat, kan yang masuk semuanya di tembak suhu, tidak ada satu pun anak (suhu tubuh) di atas 37 derajat semua rata-rata (suhunya) 36 derajat ke bawah," ucap Misto kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).
Pada hari Jumat itu juga, Misto sebagai kepala sekolah pun berkeliling ke setiap kelas untuk memastikan bahwa keadaan siswa baik-baik saja serta penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap dilakukan secara disiplin.
"Hari Jumat saya tiap hari keliling, masuk ke kelas-kelas, menanyakan tentang kondisi anak di setiap kelas sehat atau tidak, dia prokes atau tidak, dipastikan pada waktu itu memang semuanya prokes semua dan sehat semua," ungkap Misto.
Kendati demikian, Misto akui bahwa satu siswa yang kini terkonfirmasi positif Covid-19 sudah ada gejala batuk.
"Terakhir di kelas anak itu, yakni 9A, memang dia ada gejala batuk-batuk di hari itu, tapi temperaturnya masih normal di bawah 36 (derajat celcius) malah," ujar Misto.
Kemudian pada Senin (10/1/2022), pihaknya mendapat kabar jika hasil tes rapid antigen ayah dari satu siswa itu, terpapar Covid-19.
Lantas, anaknya pun yang berkontak erat dengan sang ayah, ikut menjalani tes rapid antigen dan hasilnya pun juga positif terpapar Covid-19.
"Jadi intinya ini anak ini terpaparnya di rumah gitu ya, artinya klaster rumah," ungkap Misto.
Kemudian karena diketahui ayah dan anak tersebut terpapar positif Covid-19 maka keduanya langsung dibawa ke Rumah Sakit Omni Pekayon Bekasi.
Di sana mereka menjalani tes Swab PCR.
"Tes antigen-nya itu pertama di hari Senin, di hari Selasa pagi anak yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Omni Pekayon Bekasi.
Dari sana baru dapat hasil PCR, hasilnya positif (Covid-19)," terang Misto.
Pihak sekolah yang mendapat informasi bahwa satu siswanya terkonfirmasi positif Covid-19 langsung melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh kelas.
"Automatis ruang kelas juga disemprot (disinfektan), tapi memang ruang kelas disemprot setiap pembelajaran selesai," tutur Misto.
Lalu, mulai hari ini Kamis (13/1/2022), kegiatan PTM kapasitas ruang 100 persen juga diberhentikan sementara selama lima hari.
"Sesuai dengan regulasi SKB 4 Menteri dan juga dari keputusan kepala dinas yang menyatakan bahwa kalau ada satu siswa yang terpapar, baik di klaster rumah atau klaster sekolah, (PTM) itu dihentikan untuk sementara, sesuai regulasi yaitu lima hari," kata Misto.
Sebagai gantinya, siswa kembali belajar secara online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Berarti Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, Senin. Hari Selasa (18/1/2022) kembali sekolah," ungkap Misto.
Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan petugas medis Puskesmas Kecamatan Duren Sawit melakukan tracing (pelacakan) dengan tes Swab PCR kepada 35 siswa yang berkontak dekat dengan satu siswa terpapar pada hari ini Kamis (13/1/2022).
Selain siswa, para guru dan pihak pengantar siswa ke sekolah baik orangtua maupun wali, juga ikut tes Swab PCR tersebut.
Lihat juga video “Hujan Deras Sebabkan Kabupaten Lebak Kembali Dikepung Banjir”. (youtube/poskota tv)
"Semua guru yang masuk ke kelas itu, di tracing, sekitar 10 orang (guru) sesuai dengan jam pelajarannya. Termasuk saya, saya yang keliling masuk ke kelas-kelas, artinya saya juga di-tracing," kata Misto.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 252 Jakarta, Sugiyanto mengaku belum mengetahui apakah siswa yang bersangkutan terpapar varian Omicron atau tidak, hanya mendapati bahwa hasil tes Swab PCR-nya positif.
"Belum tahu, saya juga tidak tahu apakah menetukan varian itu perlu waktu atau tidak, saya belum dapat informasi, tapi hasil tes PCR sudah saya terima dari siswa yang terpapar itu, tapi saya membacanya juga tidak tahu, hanya positif saja, tidak ada keterangan Omicron atau bukan," ungkap Sugiyanto. (ardhi)