Nah ini dia, suami siang dan suami malam untuk istri yang haus asmara. (Ilust/poskota)

Nah Ini Dia

Suami Siang dan Suami Malam Untuk Istri yang Haus Asmara

Kamis 13 Jan 2022, 07:30 WIB

TUBUH Ny. Katrin (35) tidaklah mbongkok udang, tapi dia selalu haus akan asmara.

Tak puas dengan kinerja suami di ranjang, dia minta izin punya PIL yang lain.

Lalu Katrin mengaturnya, suami baru “piket”-nya malam dan suami lama siang.

Tapi tak tahan jadi “ban serep” suami kedua minta cerai.

Menurut “katurangganing wanita”, perempuan yang berpostur mbongkok udang, selalu haus dalam urusan asmara.

Suami sudah nyerah di ranjang, dianya belum apa-apa.

Tapi seburuk apapun kinerja suami dalam urusan ranjang, hukum Islam melarang (haram) istri lalu punya dua suami (poliandri).

Bagaimana nanti cara mengatur jadwal piket, dan bagaimana pula soal keturunan nantinya.

Tapi Ny. Katrin dari kota Surabaya punya solusi yang sudah disepakati oleh Wiyanto, (40) suaminya.

Sebab dia sendiri merasa kecapekan mengimbangi permainan asmara isrti.

Maka kehadiran Mardan (30) dianggap saja sebagai teman ngaplus, karena Wiyanto merasa kecapekan menggarap lahan yang tak seberapa luas itu sendirian setiap hari.

Katrin membentuk rumahtangga bersama Wiyanto terjadi 10 tahun lalu, dengan bukti telah lahirnya 3 anak sebagai hasil kerjasama nirlaba.

Sayangnya, karena kesibukan kerja dalam usia baru kepala 4, kinerja Wiyanto dalam urusan ranjang buruk sekali. 

Misalkan sebuah raport anak sekolah, nilainya selalu kebakaran karena nilainya kebanyakan 5 melulu.

Sebetulnya Katrin ingin menyetrap suami di depan papan tulis, tapi takutnya jadi urusan Komnas HAM. 

Untuk memuaskan hasratnya yang selalu menggantung saat masuk sarung, diam- diam Katrin cari pacar lagi seorang anak muda bujangan, namaya Mardan.

Wah, pilihannya sama sekali tidak keliru. Sebab prestasinya di ranjang sangat luar biasa.

Katrin biasanya sudah menyerah, Mardan masih gagah perkasa macam gedung Sapta Pesona di
Jl. Merdeka Barat, Jakarta. 

Gara-gara prestasi Mardan yang luar biasa, kemudian Katrin minta izin untuk menjadikan PIL-nya tersebut sebagai “suami” keduanya.

Ternyata Wiyanto tidak tersinggung, dia malah beterima kasih karena ada teman ngaplus. Sebab selama ini Wiyanto merasa kodok kalung kupat, awak boyok sing gak kuwat.

Jika dipaksakan rasanya pinggang mau putus. 

Katrin pun lalu bikin roster macam anak sekolah.

Wiyanto dapat piket siang hari, sedangkan Mardan malam hari.

Lagi-lagi posisi ini sangat menguntungkan Wiyanto.

Sebab di siang hari dia lebih banyak di kantor, sehingga praktis selama piket dia tak
mengerjakan apa-apa.

Namun demikian dia tak pernah dilempar penghapus oleh “bu guru”.

Sebaliknya Mardan sebagai suami kedua dengan jadwal piket malam hari, benar-
benar seperti pekerja outsorching, kurang istirahat.

Semalam kadang dia harus melayani istri 2-3 kali. Pukul 20:00 sift pertama, kadang pukul 24:00 ada sift kedua, dan nantinya menjelang subuh sudah ada PR lagi.

Lihat juga video “Poskota Masuk Rumah Warga, Ular Sanca Ukuran Besar Mangsa Kusing Peliharaan”. (youtube/poskota tv)

Lama-lama Mardan merasa hanya dijadikan ban serep mobil jip.

Diapun memilih bercerai dengan caranya sendiri, tentu saja tanpa melalui Pengadilan Agama.

Tahu-tahu Mardan menghilang begitu saja, dan Katrin kembali menjadi milik Wiyanto seutuhnya. 

Cuma ya itu tadi, dipaksa garap PR semalam 2-3 kali, dia tidak sanggup.

“Disetrap depan kelas biarlah....,” kata Wiyanto pada akhirnya.

Masak kalah rosa-rosa seperti mbah Marijan. (gts)

Tags:
Istri Selingkuhselingkuh direstui suamisuami tuttup ceraiIstri yang Haus Asmaramasalah tumah tanggaNah Ini Dia

Administrator

Reporter

Administrator

Editor