Sebagai penyanyi organ tunggal, penampilan Reny, 35, memang bikin syurr.
Yuhdi, 26, dari penggemarnya, pada akhirnya jadi penggumulnya di ranjang, meski mereka sudah punya pasangan.
Reny pernah janji, siap dinikahi berondongnya.
Tapi karena ingkar, Yuhdi kalap dan Reny dibunuhnya.
Penyanyi organ tunggal selain suara bagus, penampilan harus bikin syurr pula, sehingga organ intim penggemar jadi blingsatan dibuatnya.
Maka banyak kejadian biduan organ tunggal menikah dengan penggemarnya.
Ada yang awet perkawinan tersebut, tapi banyak yang sekedar numpang lewat, karena sekedar ingin membayar rasa penasaran atas penampilan sang biduan di atas panggung.
Setelah masuk sarung....., alah ternyata kok cuma begini!
Yuhdi warga Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu (Riau), termasuk lelaki penggila penyanyi organ tunggal Reny, asal Rambah kabupaten yang sama.
Asalkan dengar Reny pentas di mana saja, pastilah dia mengubernya.
Nonton diusahakan paling depan, sehingga bisa lebih jelas menyaksikan goyang pinggul dan pantat Reny di atas panggung.
“Kapan ya saya bisa ngajak dia masuk sarung.....” batin Yuhdi sekali waktu.
Di rumah Yuhdi sebenarnya sudah punya istri.
Tapi dibanding dengan Reny, penampilannya bak bumi dengan langit.
Si biduan bisa menyanyi apa saja dan bagus, sedangkan bini di rumah menyanyikan lagu-lagu perjuangan saja sering keliru.
Misalnya diminta menyanyikan lagu “Maju tak gentar” karya Cornelis Simanjuntuk, keliru melulu.
Mestinya liriknya berbunyi “Maju tak gentar membela yang benar” kok kepleset jadi: “maju tak gentar membela yang bayar”, itu mah menyindir profesi pengacara.
Karena sering tampil di depan dan kemudian nyawer, lama-lama Yuhdi berhasil kenal dengan Reny.
Bahkan dia kemudian sering antar jemput Reny ke tempat pentas.
Lebih dari itu, cinta pun menyelinap di lubuk hati mereka.
Bila cinta sudah merasuk ke dalam jiwa, ke mana lagi arahnya bila tidak dilanjutkan dengan hubungan intim bak suami istri.
Biar usia Rey terpaut 9 tahun lebih tua, ternyata di ranjang woww......, tarikan mesin sang biduan masih kuat macam Toyota Kijang kapsul 2004.
Kini Yuhdi tak perlu nyawer lagi. Asal ada peluang habis pentas langsung cari hotel sekedar untuk melepas hasrat dan syahwat.
Karena pelayanan Reny sangat mengasyikkan, Yuhdi malah membujuk sebaiknya kita menikah saja. Reny menolak karena usianya terpaut jauh.
Tapi apa kata Yuhdi? Bak diilhami Pak Bendot Srimulat, dia nyeletuk saja, “Biar lebih tua, yang penting rasanya Bung!”
Lama-lama Reny luluh juga, sehingga siap menikah Yuhdi setelah urusan cerai selesai di Pengadilan Agama.
Begitu pula Yuhdi, dia juga sepakat menceraikan istrinya demi bisa menikahi biduan Reny yang pulen macam beras Rajalele dari Delanggu (Solo) itu.
Pokoknya takkan menunggu lama, Yuhdi-Reny menjadi pasangan suami istri yang ideal.
Tapi teori kang tak selalu berbanding lurus dengan kenyataan.
Ketika Yuhdi sudah kadung menceraikan istri, tapi Rany masih utuh dalam satuan rumahtangga.
Maka selepas hubungan intim seperti biasanya, kali ini di rumah Yuhdi sendiri, kembali si berondong menagih janjinya.
Ternyata dia masih minta waktu lagi, karena bingung cari alasan apa pada suami.
Merasa dipermainkan, Yuhdi jadi marah, sehingga akhirnya Reny menjawab ketus, “Kalau nggak sabar menunggu ya sudah, batal saja....”
Hal ini rupanya membuat Yuhdi kalap. Langsung saja Reny yang baru saja digumuli itu gantian dicekik sampai tak bisa bernapas dan tewas.
Kurang yakin, masih dipukul pula dengan botol, lalu jenazahnya diseret ke kandang ayam. Barulah Yuhdi kabur.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Timnas Indonesia Lolos Semifinal Setelah Menjadi Juara Grup B Piala AFF 2020”. (youtube/poskota tv)
Esuk paginya jenasah Reny ditemukan para tetangga yang hendak ke kebon sawit.
Kasus ini dilaporkan ke polisi dan dilakukan penyelidikan.
Tak menunggu lama suami Reny datang mengaku bahwa jenazah itu istrinya.
Maka dengan cepat Yuhdi sebagai pelakunya berhasil ditangkap.
Dalam pemeriksaan dia mengaku jengkel pada korban, karena sudah kadung cerai kok Reny tak siap dinikahi.
Biar belum nikah resmi ente kan sudah ngebon melulu. (GTS)