POSKOTA.CO.ID - Kecelakaan tragis yang berujung dibuangnya 2 sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, melibatkan tiga oknum prajurit TNI Angkatan Darat.
Belakangan terungkap, jika salah satu pelaku di antara tiga oknum TNI AD tersebut merupakan seorang jebolan perwira TNI, yakni Kolonel Infanteri P.
Sang kolonel diketahui menjabat sebagai Kasi Intel Korem 133 Nani Wartabone (NW) di Gorontalo.
Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson M Sitorus menjelaskan bagaimana keberadaan kolonel P saat terlibat kecelakaan yang akhirnya menewaskan Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) di Jalan Nagreg, Jawa Barat.
Kata dia, sebelumnya peristiwa tragis itu terjadi, Kolonel Infanteri P dan dua rekannya sedang bertugas ke Jakarta karena mendapat perintah.
"Di mana saat itu dirinya untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI Angkatan Darat (AD)," katanya, Sabtu (25/12/2021).
Lalu ia pun mengatakan, jika kegiatan evaluasi itu dilaksanakan pada Senin 6 Desember hingga Selasa 7 Desember 2021.
Ia melanjutnya, setelah mendapat penugasan, Kolonel Infanteri P lalu meminta izin untuk menengok keluarga di Jawa Tengah.
"Setelah itu yang bersangkutan mendapat izin untuk melihat keluarganya di Jawa Tengah," katanya saat memberikan keterangan pers di Makodam XIII/Merdeka.
Ketiganya pun berangkat dari Jakarta pada 8 Desember 2021, di mana Kolonel Infanteri P ditemani Kopda DA, dan Kopda A menuju Jawa Tengah.
"Sementara kejadian laka lalin itu pada sore hari, 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB," kata Letkol Inf Jhonson.
Di hari tersebutlah di mana mobil Isuzu Panther Touring berplat nomor B 300 Q, dikemudikan Kolonel Infanteri P dengan kedua rekannya itu terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Nagreg, Jawa Barat.
Kecelakaan tragis tersebut melibat dua korban sejoli yang tengah mengendarai sepeda motor yang dikemudikan oleh Handi Saputra dan Salsabila sebagai pembonceng.
Nahas, ketika kecelakaan terjadi, ketiga oknum anggota TNI AD tersebut merencanakan hal lain.
Saat kejadian memang terlihat salah seorang terduga pelaku oknum TNI AD membopong korban masuk ke dalam mobil.
Bahkan disebutkan oleh para saksi, jika kedua sejoli itu akan dibawa ke rumah sakit. Selain itu, disebut juga jika para saksi juga dilarang mengikuti mobil Isuzu Panther itu.
Setelah ditelusuri di berbagai rumah sakit maupun puskesmas terdekat, kedua korban tak ditemukan.
Melainkan, kedua sejoli korban kecelakaan di Jalan Nagreg tersebut malah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di aliran Sungai Serayu, Banyumas dan Cilacap.
Kini, ketiga oknum anggota TNI AD tersebut tengah menjalani proses hukum yang ditangani oleh Pomdam XIII/Merdeka. (DIMS/*)