INGGRIS, POSKOTA.CO.ID – Pejabat kesehatan di Inggris mengatakan bahwa meskipun sudah mendapat dua dosis vaksin lengkap tidak selalu menjamin bisa melindungi orang dari varian Covid-19 Omicron.
Tercatat sudah ada sebanyak 134 kasus Omicron dikonfirmasi di Inggris pada Jumat (3/12/2021).
Lonjakan cepat dalam infeksi terjadi di tengah laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) yang menunjukkan bahwa 22 kasus Omicron pertama di Inggris adalah orang-orang yang mendapat dua suntikan vaksin virus corona.
Dari jumlah tersebut, 12 kasus terjadi lebih dari 14 hari setelah individu tersebut menerima setidaknya dua dosis vaksin
Dua kasus terjadi lebih dari 28 hari setelah dosis pertama vaksin. Enam orang tidak divaksinasi, sementara dua tidak memiliki data yang tersedia.
Melansir laporan dari NYPost, belum ada yang meninggal atau dirawat di rumah sakit di antara kasus-kasus baru yang melibatkan Omicro.
Akan tetapi pejabat UKHSA mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa "sebagian besar kasus memiliki tanggal spesimen yang sangat baru dan ada jeda antara timbulnya infeksi dan rawat inap dan kematian."
UKHSA mengeluarkan peringatan "merah" tertinggi terhadap virus mengingat potensinya untuk menghindari vaksin dan kekebalan yang didapat secara alami.
UKHSA juga mengatakan Omicron dapat mengurangi efektivitas perawatan antibodi monoklonal.
Di Skotlandia, kasus Omicron meningkat 16 dalam 24 jam terakhir menjadi 29, lompatan signifikan pada tiga kasus yang diidentifikasi pada hari sebelumnya. (cr03)