JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Cara ampuh hadapi varian Omicron ditemukan produsen obat asal Inggris.
Hal ini di rilis oleh reuters bahwa produsen obat Inggris GSK (GSK.L) mengatakan terapi Covid-19 berbasis antibodi dengan mitra AS Vir Biotechnology (VIR.O) efektif terhadap semua mutasi varian virus Corona termasuk Omicron.
Data, yang belum dipublikasikan dalam jurnal medis peer-review, menunjukkan bahwa pengobatan perusahaan, sotrovimab, efektif terhadap semua 37 mutasi yang diidentifikasi hingga saat ini kata GSK dalam sebuah pernyataannya.
Pekan lalu, data pra-klinis lain menunjukkan bahwa obat tersebut telah bekerja melawan mutasi kunci dari varian Omicron.
Sotrovimab dirancang untuk menempel pada protein lonjakan pada permukaan virus corona, tetapi Omicron telah ditemukan memiliki jumlah mutasi yang luar biasa tinggi pada protein itu.
"Data pra-klinis ini menunjukkan potensi antibodi monoklonal kami efektif terhadap varian terbaru, Omicron, ditambah semua varian lain yang ditetapkan hingga oleh WHO," kata Hal Barron selaku Chief Scientific Officer GSK.
GSK dan Vir telah melakukan rekayasa disebut pseudovirus yang menampilkan mutasi virus Corona utama di semua varian mencurigakan telah muncul sejauh ini dan semua varian tersebut sangat rentan dengan pengobatan sotrovimab saat dilakukan pengujian dilaboratorium.
Selain itu berdasarkan penelitian dari Oxford, Ingris mengatakan bahwa campuran vaksin AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech dengan Moderna bakalan punya kekebalan tubuh lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang peneliti dari Oxford, Ingris dimana penerima vaksin pertama menggunakan AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech dan kemudian vaksin kedua setelah sembilan minggu kemudian menggunakan Moderna akan memiliki respon ketahanan tubuh yang lebih baik.
"Kami menemukan respon kekebalan tubuh yang labih baik dibandingakan dengan lainya, bahkan kekebalan yang lebih tinggi diatas standar yang di tetapkan oleh vaksin AstraZeneca dosis kedua," papar Matthew Snape seorang profesor Oxford yang melakukan uji coba dalam program Com-COV2.
Temuan ini diharapkan akan memberikan harapan pada negara-negara miskin sehingga memungkinkan untuk memberikan vaksin dengan merek yang berbeda pada masyarakatnya.