JAKARTA,POSKOTA.CO.ID – Pria berinisial BS yang menyebutkan adanya wartawan bodrex kelompok paparazzi dengan modus memeras korban membantah dirinya bermaksud untuk menyudutkan korban penembakan di tol Exit Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan ataupun maupun membela kepolisian.
Menurut pengakuannya dirinya mengungkapkan kelompok paparazzi ini niatnya hanya meluruskan pekerjaan wartawan sebenarnya tidak seperti itu yang berujung pemerasan.
“Saya mengungkapkan paparazzi bukan untuk membela Polisi maupun menyudutkan korban, niatnya hanya meluruskan dan memperjuangkan citra wartawan yang tercoreng akibat olah oknum kelompok paparazzi ini,” ucap BS.
Dirinya yang sehari-hari berprofesi wartawan Mingguan ini juga pernah diajak untuk memasuki kelompok paparazzi ini.
Namun dirinya menolak karena tahu modusnya berujung dengan pemerasan.
“Saya pernah diajak dalam kelompok paparazzi ini tetapi saya menolak karena ujungnya modus pemerasan,” paparnya.
“Apalagi saya kesal karena teman sendiri pernah menjadi korban paparazzi,” sambungya.
Ia juga menambahkan pasca terjadi penembakan tersebut kelompok paparazzi ini menjadi sepi, lokasi tempat biasa nongkrongnya di kawasan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
“Pasca kejadian penembakan yang menyeret kelompok paparazzi saat ini tempat tongkronganya menjadi sepi. Salah satunya yang saya lihat di warung kopi dikawasan Rawalumbu Bekasi. Biasanya disitu ramai tapi sekarang sudah sepi,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan tentang kasus penembakan oleh Oknum Polantas PJR Polda Metro Jaya Ipda OS terhadap dua orang yaitu Poltak Pasaribu (43) dan M. Aruan (60), di exit tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan telah menjadi sebuah momok.
Apalagi beredar kabar, korban penembakan adalah gerombolan oknum yang mengaku-ngaku wartawan atau yang kerap dijuluki “Paparazzi", yang kerap menakuti korbannya untuk tujuan memeras.