CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari ini di perairan Selat Sunda mengakibatkan terjadinya insiden kecelakaan laut di perairan Pelabuhan Merak. Dalam kurun waktu 24 jam, tercatat terjadi tiga kecelakaan laut.
Kecelakaan pertama yaitu tabrakan antaran Kapal Motor Penumpang (KMP) Farina Nusantara dengan KMP Nusa jaya. Kecelakaan itu terjadi sekira pukul 17.30 WIB.
Kemudian, terjadi kecelakaan dimana KMP ALS Elfina menabrak dermaga tiga saat akan sandar.
Adapun kecelakaan lalu lintas laut yang ketiga yaitu KMP Mitra Nusantara alami kandas di perairan dekat Pulau Merak Kecil sekira pukul 22.55 WIB.
Dari tiga kecelakaan tersebut, dua diantaranya menimpa kapal milik PT Jembatan Nusantara. Dimana kapal milik perusahaan tersebut yaitu KMP Mitra Nusantara yang alami kandas, dan KMP Farina Nusantara bertabrakan dengan KMP Nusa Jaya.
Manager Cabang PT Jembatan Nusantara Leonardo Djoko Warsito menjelaskan, kedua kecelakaan yang menimpa kapal milik perusahaannya itu diakibatkan oleh cuaca yang buruk.
"Sebelum itu terjadi sudah ada pengumuman cuaca buruk, sehingga kita harus berhati-hati," ujar Leonardo saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (24/11/2021).
Pada saat kapal kandas terjadi, kecepatan angin berkisar di 45 hingga 50 nautical mile atau mil laut. Kecepatan itu menunjukkan jika angin berhembus sangat kencang.
"Saya langsung investigasi ke nahkodanya, dia sudah berupaya mati-matian, kapal itu kayak larat, anginnya kenceng arusnya kuat," ujarnya.
Cuaca tidak kondusif terjadi sejak Selasa malam hingga Rabu (24/11), hingga akhirnya kapal baru bisa lepas dari kandas sekira pukul 10.00 Wib.
"Begitu air pasang jalan sendiri, jam 10.30 bisa sandar," ujarnya.
Begitu juga dengan kecelakaan tabrakan, dimana angin dan arus laut menyeret kapal saat akan sandar sehingga haluan KMP Marina Nusantara menyenggol buritan KMP Nusa jaya.
"Jadi posisi angker, larat, karena memang mesin mati, diikat sama lego jangkar, dia bisa muter 180 derajat," ujarnya.
Baik kandas maupun tabrakan menurut Leonardo tidak menimbulkan kerusakan serius pada kapal. Kapal masih bisa beroperasi. Namun untuk memenuhi prosedur, kapal sementara diangker terlebih dahulu.
"Cuaca buruk, itu unpredictable, memang sudah ada notice to marine bahwa ada cuaca buruk pady siklon, itu gelombang di Utara Jawa 4 sampai 5 meter. Kita sudah sesuai prosedur, tapi memang alam," ujarnya.
Kendati faktor cuaca, menurut Leonardo pihak perusahaan tetap bertanggung jawab, misalnya pada kapal kandas, perusahaan menyiapkan konsumsi untuk para penumpang selama menunggu lepas kandas.
Begitu juga dengan tabrakan, kerusakan yang dialami KMP Nusa Jaya akan disikapi perusahaan, namun hal itu menunggu hasil investigasi.
Soal cuaca buruk yang terjadi di perairan Merak dibenarkan oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Banten Handjar Dwi.
Ia pun membenarkan jika kecelakaan lalu lintas laut seperti kapal kandas terjadi akibat cuaca yang tidak bersahabat. "Cuaca kemarin cukup ekstrim," ujar Handjar singkat. (*)