BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022, kawasan tujuan wisata Bogor, masih melandai. Baik di kota maupun kabupaten, order bookingan atau pemesanan hotel maupun tempat wisata, rupanya masih menanti keputusan akhir pemerintah.
"Untuk Natal dan Tahun Baru booking hotel tuh belum terlalu kelihatan," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Jawa Barat, Yuno Abeta Lahay, saat dihubungi, Selasa (15/11/2021).
Atas kondisi tersebut, menurut Yuno, sejauh ini PHRI belum mendapat indikator-indikator peningkatan pemesanan hotel untuk kepentingan lain, seperti kegiatan perusahaan, pemerintahan setempat, keluarga maupun individu.
Rata-rata, jelas Yuno, okupansi atas dominasi kepercayaan kegiatan kementerian dan lembaga di hotel-hotel Kota Bogor mencapai 80 persen pada hari kerja dan di atas 90 persen pada akhir pekan.
Berkat pelonggaran kegiatan masyarakat pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 bukan hanya di Kota Bogor, kata Yuno, cukup berdampak positif pada okupansi hotel. Namun belum ada data mengenai pemesanan untuk libur akhir tahun.
Daerah aglomerasi yang mencakup Ibu Kota Jakarta dan daerah sekitarnya di Jawa Barat membuat perputaran kegiatan ekonomi masyarakat mulai kembali bergerak dengan berbagai pelonggaran sesuai levelnya.
Yuno menyampaikan, hotel-hotel di Kota Bogor merespons positif keadaan itu
dengan tetap waspada terhadap potensi gelombang ketiga penyebaran Covid-19.
Hal serupa diungkapkan Wakil Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Boboy Ruswandi. Menurutnya, hunian hotel menjelang libur Natal dan Tahun Baru masih belum terlihat.
Boboi mengatakan, hunian hotel untuk Natal dan Tahun Baru kemungkinan sudah ada. Hanya saja, masih di hotel-hotel berkelas saja.
Sementara, untuk hotel non bintang sampai saat ini masih terlihat sepi. Kondisi tersebut berbeda sejak 5 tahun lalu di mana menjelang libur Tahun Baru, hunian hotel sudah ramai dari beberapa bulan sebelumnya.
“Kalau sekarang baru di sebagian hotel saja yang sudah menerima pesanan, sementara hotel non bintang masih sepi,” ujar Boboy Ruswandi kepada wartawan, Senin (15/11/2021).
Sepinya hunian hotel untuk libur Natal dan Tahun Baru juga bisa saja disebabkan kekhawatiran masyarakat akan adanya peraturan dari pemerintah terkait kegiatan libur Natal dan Tahun Baru.
“Takutnya kayak libur Tahun Baru kemarin, kan ada larangan mengadakan kegiatan malam Tahun Baru di hotel, ini bisa jadi yang membuat masyarakat belum merencanakan perayaan Tahun Baru,” bebernya.
Lihat juga video “Headline Harian Poskota Edisi Selasa 16 November 2021”. (youtube/poskota tv)
Meski demikian, Boboy mengaku hotel di Kabupaten Bogor khususnya di Puncak sudah siap menyambut wisatawan yang akan berlibur pada Natal dan Tahun Baru nanti baik secara prokes maupun persiapan hotel itu sendiri.
“Hampir 95 persen pekerja hotel sudah divaksin, lalu hotel dan restoran sudah mengantongi sertifikat CHSE juga, jadi sudah aman,” tandasnya. (kontributor bogor/billy adhiyaksa)