JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peristiwa bentrok antar dua organisasi masyarakat (ormas) di Jakarta Barat, makin memanas. Diketahui satu orang anggota dari Ormas FBR , Diaz Aditya (27) tewas dikeroyok lantaran mengalami luka bacok.
Bentrok antar ormas itu dipicu dari penyerangan yang diduga dulakukan oleh salah satu ormas lain, yakni Pemuda Pancasila (PP).
Berbagai upaya telah dilakukan pihak kepolisian untuk mendamaikan kedua ormas tersebut. Namun perseteruan masih terjadi.
Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendamaikan kedua ormas terlibat bentrok itu.
"Kita ngga bosen-bosen seperti tadi malam kita kumpulin semua dari temen-temen ormas maupun tokoh masyarakat supaya jangan terus menerus pancing emosi dan sebagainya hingga timbulkan kerugian kita semua. Semalam itu kita musyawarahkan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).
Menurut Khoiri, berdasarkan hasil musyawarah oleh pihak internal ormas di Jakarta Barat, menyebut bahwa kondisi sangat harmonis dan tidak ada konflik.
"Nah makanya sedang terjadi itu (keributan) kita sedang fokus betul lakukan penyelidikan apa sih sebabnya," jelasnya.
Bahkan, kedua ormas tersebut telah sepakat untuk berdamai. Khoiri menjelaskan, kesepakatan damai dilakukan pada Kamis (11/11/2021).
Namun faktanya, perseturan masih kembali terjadi bahkan sampai menelan korban jiwa.
"Mungkin belum disampaikan ke bawah atau gimana ya yang jelas udah dimediasi semua," paparnya.
Sebelumnya diketahui, bentrok terjadi di Gardu Pos FBR, di Jalan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (15/11/2021) sekitar pukul 23.00 WIB. Satu orang anggota ormas bernama Diaz Aditya (27) tewas dengan luka bacok.
Saksi mata sekaligus pemilik warung di sekitar lokasi, K (51) mengatakan dirinya sempat mendengar pecahan kaca yang terdengar dari Pos FBR.
"Pas orang mau beli pulsa ada suara jedor jedor gitu suara kaca hancur. Orangnya gatau kemana," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Senin (15/11/2021).
Sebelum kejadian, K mengatakan bahwa korban sempat menitipkan motor di depan warung miliknya yang berjarak kurang lebih 20 meter dari pos FBR.
Namun, sekitar 10 menit kemudian, kericuhan terjadi. K saat itu mekihat korban sudah bercucuran darah sambil berlarian.
"Anaknya (korban) langsung lari-lari, darahnya berceceran di sini (depan warung)," jelasnya. (Cr01)