ADVERTISEMENT

Polisi akan Usut Tuntas Kasus Tewasnya Anggota Ormas di Jakbar

Rabu, 17 November 2021 09:43 WIB

Share
Lokasi pos gardu salah satu ormas di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. (foto: Cr01)
Lokasi pos gardu salah satu ormas di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. (foto: Cr01)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi akan mengusut tuntas soal tewasnya salah satu anggota organisasi masyarakat (ormas) FBR bernama Diaz Aditya (27) karena dikeroyok.

Diduga, pengeroyokan dilakukan oleh salah satu ormas yakni Pemuda Pancasila (PP).

"Perkara pidana apalagi sudah jelas unsurnya sudah terpenuhi akan kita usit tuntas," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).

Ady menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan pimpinan dari kedua ormas tersebut.

"Saya sudah ketemu dengan pimpinan dari kedua organisasi, Kapolsek juga sudah ketemu dengan pengurus di Kecamatan dan semuanya sepakat untuk menjaga kondusifitas," paparnya.

Lebih jauh, Ady mengatakan pihaknya akan meningkatkan langkah pencegahan kejahatan untuk mengedepankan pencegahan agar masyarakat tidak menjadi korban atau pelaku kejahatan.

"Pencegahan kejahatan, contoh patroli dilokasi dan jam rawan sehingga tidak terjadi kejahatan. Himbauan Kamtibmas agar tidak terjadi tawuran pelajar. Seperti itulah," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, keributan terjadi di Gardu Pos FBR, di Jalan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (15/11/2021) sekitar pukul 23.00 WIB. Satu orang anggota ormas bernama Diaz Aditya (27) tewas dengan luka bacok.

Saksi mata sekaligus pemilik warung di sekitar lokasi, K (51) mengatakan dirinya sempat mendengar pecahan kaca yang terdengar dari Pos FBR.

"Pas orang mau beli pulsa ada suara jedor jedor gitu suara kaca hancur. Orangnya gatau kemana," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Senin (15/11/2021).

Sebelum kejadian, K mengatakan bahwa korban sempat menitipkan motor di depan warung miliknya yang berjarak kurang lebih 20 meter dari pos FBR.

Namun, sekitar 10 menit kemudian, kericuhan terjadi. K saat itu mekihat korban sudah bercucuran darah sambil berlarian.

"Anaknya (korban) langsung lari-lari, darahnya berceceran di sini (depan warung)," jelasnya. (Cr01)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT