JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Situasi dan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia tampaknya sudah mulai bisa terkendali dengan aman.
Namun, bukan berarti Indonesia sudah 100 persen bebas dari ancaman Covid-19 loh ya.
Wajib dipahami bahwa paparan Covid-19 dan gelombang berikutnya masih menjadi ancaman yang cukup menakutkan saat ini.
Terlebih, dengan meningkatnya tingkat mobilitas masyarakat saat ini bukan tidak mungkin gelombang baru Covid-19 akan kembali meledak.
Perlu diketahui juga, seluruh rakyat Indonesia tidak boleh sedikit pun lengah untuk melawan paparan Covid-19.
Berbagai upaya untuk mencegah dan menghilangkan virus yang berasal dari Wuhan, China itu tetap harus dilakukan.
Belum lama ini, seorang dokter di Universitas Indonesia (UI) memberikan imbauan agar masyarakat Indonesia bisa tetap menjalankan berbagai hal positif dalam berkegiatan sehari-hari.
Hal itu diperuntukkan agar penularan Covid-19 bisa segera dihentikan dan bangsa Indonesia bisa keluar dari zona pandemi.
Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yakni Dr. Wawan Mulyawan mempunyai tiga cara jitu untuk dapat melenyapkan sekaligus mencegah penularan Covid-19.
Tiga cara jitu yang dimaksud Dr. Wawan yakni masyarakat diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat, tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan mendapat vaksinasi penuh.
Dr Wawan yakin, apabila tig acara itu dengan baik dan konsisten dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia maka bisa segera menghentikan laju penyebaran Covid-19.
"Kombinasi tiga hal ini akan sangat berperan penting untuk meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh masyarakat dalam menghadapi ancaman Covid-19 yang masih ada," katanya pada Rabu (10/11/2021).
Kemudian dr. Wawan juga menegaskan kalau saat ini pemerintah masih terus mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk bisa waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19.
Meskipun saat ini kondisi pandemi dinilai sudah dapat dikendalikan tetapi bukan tidak mungkin sewaktu-waktu akan meningkat lagi.
Dengan menerapkan protokol kesehatan dam bisa berpikir jernih saat bermobilitas maka bisa mencegah lonjakan kasus Covid-19 itu sendiri.
"Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mempercepat vaksinasi untuk menekan risiko kesehatan jika terpapar Covid-19,” ucapnya.
“Jangan lupa, menjaga hidup sehat supaya imunitas tubuh maksimal dan tidak mudah sakit." Lanjut dr Wawan.
Sementara itu, Pakar vaksin pemerintah Hong Kong mengatakan masih ada kemungkinan untuk melakukan suntikan Covid-19 keempat bagi penduduk.
Diketahui bahwa Hong Kong akan meluncurkan suntikan ketiga di bawah program booster minggu depan.
Gagasan tersebut, yang diajukan oleh David Hui Shu-cheong, seorang penasihat pandemi pemerintah, muncul setelah saran resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Makau minggu lalu.
Saran itu menunjukkan bahwa dosis ketiga harus diberikan setidaknya 28 hari setelah suntikan kedua, sedangkan dosis ketiga harus diberikan setidaknya 28 hari setelah suntikan kedua.
Kemudian khusus untuk suntikan keempat sudah wajib dilakukan sejak enam bulan setelah suntikan ketiga.
Menyadur laporan dari laman Bangkok Post, pihak berwenang dari pusat kasino juga mengatakan bahwa suntikan tambahan harus mencakup orang-orang dengan gangguan kekebalan yang berusia 12 tahun atau lebih.
Hui mengatakan jumlah antibodi pada seseorang yang divaksinasi dengan suntikan Sinovac bisa turun ke tingkat yang rendah enam sampai delapan bulan setelah suntikan kedua mereka.
Akan tetapi menurut ahli, hal ini dapat ditingkatkan menjadi 97 persen dari sekitar 30 persen jika mereka memilih suntikan BioNTech buatan Jerman sebagai dosis ketiga, dibandingkan dengan 58 persen untuk suntikan Sinovac lainnya. (cr03)