ADVERTISEMENT

Rocky Gerung: Pahlawan Indonesia Tewas Dua Kali, Pertama Memperjuangkan Kemerdekaan dan yang Kedua karena Menyaksikan Kedunguan!

Kamis, 11 November 2021 11:09 WIB

Share
Rocky Gerung, Akademisi (Foto: Rocky Gerung Official/Tangkapan Layar/YouTube)
Rocky Gerung, Akademisi (Foto: Rocky Gerung Official/Tangkapan Layar/YouTube)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat politik Rocky Gerung menganggap bahwa di tanggal 10 November kemarin seharusnya tidak semua daerah memasang bendera merah-putih secara penuh.

Rocky Gerung menyebut bahwa harus ada bendera merah-putih yang dipasang setengah tiang.

Hal itu disebutnya karena pahlawan yang dulu sudah berjuang mati-matian buat negara ini justru sekarang banyak yang merusaknya.

Hal tersebut diutarakan langsung oleh Rocky Gerung dalam sebuah konten yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada Kamis (11/11/2021).

“Ya kita pasang bendera penuh, tapi kemudian harus ada yang diturunkan setengah tiang karena pahlawan itu tewas juga dua kali,” ujar Rocky Gerung.

“Dia tewas karena memperjuangkan kemerdekaan, sekarang mereka tewas karena menyaksikan kedunguan. Jadi arwahnya dua kali berkurban, itu parodinya,” tambahnya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menilai bahwa sebenarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri yang sudah mengundang kerusakan di dalam BUMN dan para pejabatnya.

Bahkan disebutnya Jokowi hanya bisa diam dan membiarkan agar kerusakan tersebut bisa terus berlanjut.

“Bahwa BUMN rusak, pejabat rusak itu dan mereka yang mengelilingi Pak Jokowi, lah Jokowi sendiri yang mengundang kerusakan itu dan membiarkan kerusakan itu berlanjut kan,” pungkasnya.

Semua pihak yang berniat untuk memperbaiki keadaan juga dikatakan Rocky Gerung mentok pada inskonsitensi Presiden Jokowi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT