JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akademisi, Rocky Gerung secara tegas menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa saja masuk ke pengadilan.
Menurutnya, Presiden Jokowi dan kabinetnya sudah sebagai pengantara bangsa pribumi yang dipakai oleh perusahaan atau perwakilan asing (di Tiongkok) dalam hubungannya dengan orang-orang pribumi.
Dalam hal ini, Rocky Gerung benar-benar kecewa dengan pemerintah Indonesia yang sudah menurutnya menjadikan tes PCR sebagai ladang bisnis.
Hal tersebut disampaikannya langsung dalam sebuah konten video yang ia unggah di kanal YouTube pribadinya pada Jumat (5/11/2021).
"Mengapa bisa terjadi? Hal tersebut terjadi karena kabinet itu isinya dari awal komprador, pencari rente Makanya seluruh pojok bisnis itu akan diintai," ujar Rocky Gerung.
Pria yang juga merupakan pengamat politik itu mengecam para menteri yang sudah memanfaatkan tes PCR untuk jadi lahan bisnis.
Rocky Gerung yakin bahwa sebenarnya Presiden Jokowi tahu bahwa menteri-menterinya main belakang dalam kasus tersebut.
Akan tetapi, kata Rocky, Presiden Jokowi hanya membiarkan para menterinya di kabinet memanfaatkan hal tersebut.
Maka dari itu, Rocky Gerung yakin bahwa Presiden Jokowi dan seluruh menteri yang ada di kabinetnya bisa saja masuk ke pengadilan.
"Kalau misalnya nanti terjadi perubahan kekuasaan, ini satu kabinet akan masuk ke pengadilan termasuk Jokowi," tuturnya.
"Karena apa? Jokowi mmembiarkan dari awal potensi korupsi," ucap Rocky Gerung menambahkan.
Sebelumnya ramai diberitakan bahwa ada sejumlah menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga terlibat bisnis tes PCR.
Salah satu menteri yang disebut terlibat dalam kasus tersebut yakni Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).
Luhut dituding memiliki kaitan bisnis dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Bahkan Luhut disebut-sebut telah mendapatkan ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha untuk membentuk GSI.
Selain nama Luhut, ada juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia ke-9 Kabinet Indonesia Maju, Erick Thohir yang diduga terlibat dalam kasus bisnis tes PCR. (cr03)