ADVERTISEMENT

Pengamat Militer soal Pengganti Kasad: Letjen Dudung Abdurachman Lebih Berpeluang Dibanding Eko Margiyono

Senin, 8 November 2021 16:14 WIB

Share
Pengamat Militer dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Sidratahta Mukhtar. (foto: poskota/ rizal)
Pengamat Militer dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Sidratahta Mukhtar. (foto: poskota/ rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Militer dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Sidratahta Mukhtar mengatakan, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman berpeluang besar menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dibandingkan Kasum TNI Letjen Eko Margiyono.

"Pak Dudung memiliki jasa mengatasi politik Jakarta yang sangat genting. Lalu beliau efektif dalam kampanye militer dan itu prasyarat profesionalis militer. Dalam efektifitas itu, menurut saya berhasil," katanya di komplek parlemen,  Senin, (8/11/2021).

Meski begitu, lanjutnya, Letjen Eko Margiyono dinilai mampu meredem situasi agar konflik garis keras bisa mereda.

"Mungkin kalau dari Pak Eko, bisa dikatakan meredam situasi. Misalnya,  komunitas seperti kelompok garis keras. Radikal itu relatif bisa diatasi dengan record Pak Eko yang nggak terlalu muncul sebelumnya, sehingga ketika muncul Pak Eko bisa lebih merangkul," ucapnya.

Sidratahta Mukhtar kembali menegaskan, Dudung mampu melaukan pendekatan militer yang agresif.

"Meskipun dalam kondisi militer tertentu hal tersebut diperlukan," katanya.

Ia menilai, Panglima TNI yang akan datang (Jenderal Andika Perkasa, red) akan menghitung aspek itu.  

"Itu preorogatif, meski banyak pihak yang menyebut Dudung tapi dari sisi kepentingan pertahanan secara umum," tegasnya.

Sementara pertimbangan kepada  Eko Margiyono itu lebih mudah kalau ingin mengubah pendekatan menjadi pendekatan yang lebih humanis.

"Utamanya mereka yang secara psikologis merasa ditekan (misal terhadap FPI, red) karena bagaimana pun meski kelompok FPI secara formal sudah mati, tapi anatomi pergerakan tetap ada. Pak Eko bisa diharapkan untuk hal tersebut, cuma Pak Dudung (sulit, red ) karena cenderung keras," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT