ADVERTISEMENT

Sekjen PKP Sebut Jabatan Panglima TNI Buka Peluang Jenderal Andika Perkasa Ramaikan Bursa Pilpres

Minggu, 7 November 2021 17:48 WIB

Share
Sekjen PKP Said Salahudin. (ist)
Sekjen PKP Said Salahudin. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Said Salahudin mengatakan Jenderal TNI Andika Perkasa akan berpegang teguh pada Sapta Marga dan tidak akan pernah mau memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan Pilpres.

"Tetapi kalau rakyat menginginkan beliau, mau bilang apa? Itu kan hak rakyat yang tidak boleh dibatasi.Walapun saya percaya Pak Andika akan berpegang teguh pada Sapta Marga dan tidak akan pernah mau memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan Pilpres, tetapi kalau rakyat menginginkan beliau, mau bilang apa? Itu kan hak rakyat yang tidak boleh dibatasi," kata Said Salahudin, Minggu (7/11/2021).

Persetujuan DPR atas pencalonan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI tampaknya bakal mempengaruhi peta Pilpres 2024. 

"Kalau selama ini namanya belum muncul dalam hasil survei, maka satu tahun ke depan saya prediksi situasinya mungkin akan lain. Nama Jenderal Andika bisa saja moncer dalam hasil survei sebagai kandidat capres potensial," ucapnya.

Ia mengatakan, rakyat itu kan simpel aja cara berpikirnya. Mereka akan mencari sosok yang menurut nalar subjektifnya memiliki kecakapan tertentu.

Ada yang senang dengan figur berlatar belakang militer karena tidak diragukan semangat NKRI-nya. Ada yang senang dengan penampilan fisik yang gagah dan murah senyum, dan sebagainya.

"Nah, ciri dan kriteria yang diimajinasikan oleh masyarakat itu boleh jadi dianggap terwakili pada figur Pak Andika. Maka ketika petugas survei bertanya tentang siapa figur capres yang mereka inginkan, nama Jenderal bintang empat itu bisa menjadi jawaban spontan masyarakat sebagai responden survei," bebernya.   

Kalau masyarakat sudah menunjukan aspirasinya melalui survei, partai politik mana yang siap mengusung beliau saya kira tinggal menunggu waktu saja.

"Tetapi menurut saya sekarang ini masyarakat tidak boleh melakukan upaya yang terkesan mendorong-dorong Jenderal Andika bermain politik selama beliau masih menjabat Panglima TNI. Selain tidak etis, hal itu dapat menimbulkan kecanggungan bagi diri Pak Andika sendiri," ucapnya.

Pada tingkat tertentu pastilah akan muncul perasaan tidak enak hati. Pada satu sisi jabatannya menuntut konsentrasi penuh untuk memperkuat pertahanan negara, tetapi di sisi yang lain ada masyarakat menginginkan beliau sebagai capres.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT