Terpisah, pengendara ojol di kawasan Kedoya, Muhammad Nurul (41) mengatakan uji emisi yang rencananya akan diterapkan merupakan ide yang cukup bagus jika memang untuk mengurangi polusi udara.
Dirinya yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online (ojol) itu merasa tidak direpotkan jika memang harus melakukan uji emisi pada kendaraannya.
"Untuk kurang polusi udara saya setuju aja sih, motor saya juga kan original pabrik jadi pasti lolos uji emisi," tuturnya.
Namun ia menilai, kebijakan ini nantinya akan sulit diterapkan, sebab beberapa pengendara motor masih banyak yang menggunakan motor tidak standar.
"Kan masih banyak juga orang yang pakai motornya 2 tak, ada yang memang pakai motor tua tapi masih dipakai karena dirawat, nah itu kalau yang saya linat bakal sulit," paparnya.
Meski begitu, namun ia setuju dengan adanya uji emisi pada kendaraan bermotor. Sebab hal itu setidaknya dapat mengurangi polusi udara khususnya di Jakarta.
Yanwar berharap, nantinya pelaksanaan uji emisi dilakukan dapat difasilitasi oleh pemerintah.
"Kalau bisa gak ada biaya untuk uji emisi kendaraan. Repot sih kalau ada biaya yang harus dikeluarkan lagi," tutupnya. (Cr01)