Penumpang Pesawat Wajib Tes PCR, Denny Siregar Layangkan Kritik ke Presiden Jokowi: Maaf Pak, Ini Blunder!

Senin 25 Okt 2021, 09:53 WIB
Pegiat Media Sosial Denny Siregar Kritik Jokowi (Foto: Istimewa)

Pegiat Media Sosial Denny Siregar Kritik Jokowi (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pegiat media sosial, Denny Siregar mengkritik langkah yang diambil oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan tes PCR sebagai syarat utama bagi calon penumpang pesawat terbang.

Langkah yang diambil pemerintah itu dinilai Denny Siregar sebagai suatu syarat yang sangat sulit dipenuhi.

Pasalnya, syarat hasil negatif Covid-19 dari tes PCR biasanya harus semaksimal mungkin dilihat dalam waktu 2x24 jam.

Maka dari itu Denny Siregar sangat menyetujui protes yang dilancarkan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani tentang aturan baru dari moda transportasi udara itu.

“Sama, mbak Puan. Saya jg heran. Udah bagus2 kemaren naik pesawat murah, eh disuruh pake PCR dgn biaya mahal.. Pak @jokowi maaf, ini blunder,” cuit Denny dikutip di akun Twitter pribadinya pada Sabtu (23/10/2021).

maaf, ini blunder.https://t.co/S32FglRfmL

— Denny siregar (@Dennysiregar7)

October"> 22, 2021

Sebelumnya Puan Maharani justru sangat menyoroti kebijakan baru dari pemerintah tersebut.

Menurutnya peraturan baru bagi calon penumpang pesawat itu justru hanya dapat membuat rakyat semakin bingung.

“Beberapa hari ini banyak masyarakat bersuara karena bingung dengan aturan baru PCR sebagai syarat semua penerbangan ini,” ujar Puan pada Kamis (21/10/2021).

“Masyarakat mempertanyakan kenapa dalam kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin membaik, tapi justru tes perjalanan semakin ketat,” sambungnya.

Puan merasa bingung mengapa saat kasus Covid-19 sedang naik-naiknya pemerintah memperbolehkan calon penumpang pesawat untuk menyerahkan hasil tes antigen saja dan bukan tes PCR.

Atas dasar itu, Puan mendesak agar pihak pemerintah bisa menyampaikan dengan detail bagaimana penjelasan soal hal tersebut.

“Kenapa dulu ketika Covid-19 belum selandai sekarang, justru tes antigen dibolehkan sebagai syarat penerbangan,” paparnya.

“Kalau sekarang harus PCR karena hati-hati, apakah berarti waktu antigen dibolehkan, kita sedang tidak atau kurang hati-hati? Pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat seperti ini harus dijelaskan terang benderang oleh pemerintah,” ucapnya menambahkan.

Selain itu, kritikan soal wajib tes PCR juga dilayangkan oleh seorang influencerdr Tirta Mandira Hudi yang menyoroti kebijakan pemerintah pusat setelah mewajibkan bagi calon penumpang penerbangan menggunakan PCR.

Baginya, kebijakan itu sesuatu yang keliru. Sebab menurutnya tingkat penularan di Pesawat bedasarkan para ahli merupakan terendah dibandingkan transportasi lain.

Diketahui, mengutip Channel News Asia, penelitian tersebut dipimpin dan didanai Komando Transportasi menjelaskan bila penularan pesawat  hampir tidak ada, bahkan jika penuh.

"Kembalikan fungsi swab PCR menjadi alat diagnosa, cukup screening antigen saja. Karena agak aneh saja. Kenapa hanya naik pesawat yang wajib PCR," kata dr Tirta dalam cuitannya di akun twitter @tirta_cipeng, Jumat (22/10/2021).

"Padahal ada beberapa sumber ilmiah yang menekankan justru penularan di pesawat itu paling rendahnya," sambungnya.

Tirta juga mempertanyakan perihal kebijakan PCR untuk calon penumpang pesawat.

Ia berharap Kementeri Kesehatan (kemenkes) merevisi kebijakan PCR sebelum resmi diterapkan.

"Lucu, tranaportasi darat, gak ada hepa filternya lebih lama pula di dalam mobil. Justru enggak wajib PCR," tuturnya.

"Yok bisalah direvisi. Belum telat, sebelum kebijakan jalan 1 November," imbuhnya.

Sebagai informasi, Satgas Covid-19 mengeluarkan aturan baru bagi pelaku perjalanan dalam negeri untuk Jawa-Bali dan non Jawa-Bali level 4 dan 3 yang menggunakan pesawat terbang, kini tidak lagi mensyaratkan tes antigen dan cukup hanya menggunakan PCR. (cr03)

Berita Terkait

News Update