Terkait Persoalan TPA Cilowong, Sikap Walikota Serang Bikin Blunder, Ratusan Warga Minta Dana Kompensasi Dicairkan

Senin 25 Okt 2021, 09:33 WIB
Ratusan masyarakat saat melakukan aksi unjuk rasa meminta dana kompensasi sampah segera dicairkan. (Foto/Luthfi/Poskota.co.id)

Ratusan masyarakat saat melakukan aksi unjuk rasa meminta dana kompensasi sampah segera dicairkan. (Foto/Luthfi/Poskota.co.id)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sikap Walikota Serang Syafruddin yang melakukan penghentian sementara pengiriman sampah dari Tangsel membuat blunder, terutama bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang menjadi leading sektor. 

Hal itu dikatakan kepala DLH Kota Serang Ipiyanto, Minggu (24/10/2021). Saat dihubungi, Ipi menyesalkan sikap Walikota Serang yang menemui sejumlah masyarakat yang melakukan unjuk rasa beberapa hari yang lalu. 

"Pertama tuntutan mereka itu kan tidak jelas, ga ada korelasinya dengan kerjasama pembuangan sampai dengan Tangsel," ujarnya. 

Diakui Ipi, jika unjuk rasa itu memang berangkatnya dari persoalan bau, sementara di sisi lain di situ ada duit. Nah, kalau memang tuntutan mereka itu benar-benar atas aspirasi murni dari masyarakat, yang disampaikan itu seharusnya menghilangkan baunya.

"Ya, kesimpulan saya ini jelas ada oknum yang menunggangi," katanya. 

Kemudian, Ipi juga sangat menyayangkan kenapa pimpinan tidak mengambil sikap tegas, malah merespon dan menanggapi mereka. Ini kan akhirnya menjadi blunder. "Saya juga ga ngerti," imbuhnya. 

Ipi menjelaskan, persoalan kompensasi dampak negatif itu sudah jelas akan realisasikan, hanya tinggal menunggu waktu saja. Sehingga untuk apa pengiriman itu dihentikan, kecuali memang ada wanprestasi di situ.

"Ini malah minta dihentikan, padahal sudah berjalan. Kalau memang mau menghentikan, seharusnya juga ada komunikasi gitu loh! Karena selama ini dia juga ga pernah nanya masalahnya apa yang dihadapi, kendalanya apa. Ko tiba-tiba dia mengambil keputusan menghentikan," jelasnya. 

Hal seperti ini, lanjut Ipi, bukan kali pertama dilakukan oleh pimpinannya. Sebelumnya juga, ketika ada rencana kerjasama daerah antara Pemkot Serang dengan Pemkot Tangsel terkait rencana pengiriman sampah ini, pimpinan langsung sesumbar ke publik bahwa Pemkot Serang akan diberi bantuan sebesar Rp48 miliar dari hasil kerjasama itu. 

"Padahal waktu itu baru tahap perencanaan, belum sampai tahap keputusan. Bagaimana nanti kalau batal coba, kan jadi blunder nantinya," pungkasnya. 

Karena persoalan itulah Ipi menyayangkan sikap pimpinannya yang seperti itu. Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, karena dia terpilih sebagai pimpinan harus ia taati. 

Berita Terkait
News Update