ADVERTISEMENT

Puluhan Bilik Prostitusi Berdiri di Kawasan Gunung Antang, Matraman, Alumni Kalijodo pun 'Mangkal' di Sini

Kamis, 21 Oktober 2021 12:00 WIB

Share
Ketua RW 09, Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur, Sutrisno (66). (Foto/CR02/Poskota.co.id)
Ketua RW 09, Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur, Sutrisno (66). (Foto/CR02/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terdapat puluhan bilik prostitusi di pinggir rel kereta di kawasan Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Pantauan Poskota.co.id, posisi bilik tersebut berada di sisi kanan dan kiri rel. Namun, perlu dicatat bahwa di lokasi itu, belum terpasang rel, hanya baru kerikil saja.

Sederhana, deretan bilik tersebut tertutup seng kemudian dibangun dengan papan triplek. Bilik itu menjadi tempat pria hidung belang dan PSK bercinta.

Ketua RW 09, Kelurahan Palmeriam, Sutrisno (66) menyampaikan ada sekitar 30 lebih bilik yang ada di lokasi itu.

"Lumayan banyak (jumlah bilik), ya kurang lebih ada 30 lah, banyak juga soalnya kanan kiri kan," ungkapnya kepada Poskota.co.id, Selasa (19/10/2021).

Lanjutnya, kata dia, bilik tersebut sekiranya berukuran panjang 3 meter dan lebar 3 meter. "Ya paling (ukurannya) sekitar 3 meter x 3 meter," jelasnya.

Pun, Sutrisno menambahkan, deretan bilik prostitusi tersebut diperkirakan sepanjang 200 meter. "Ya ada sekitar 200 meter panjangnya  (deretan bilik)," tuturnya.

Dikabarkan sebelumnya, tempat prostitusi di pinggir rel kawasan Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur disebut telah ada sejak tahun 1970-an.

Dari situ, pekerja seks komersial (PSK) beserta warung remang-remang yang menyertainya berdiri, baik guna menawarkan layanan seks maupun sebatas makanan dan minuman, termasuk minuman keras.

"Pembangunan (mereka ada di sana) tahun 1970-an sudah di situ," kata Ketika RW 09, Kelurahan Palmeriam, Sutrisno (66) kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).

Para PSK di sana, menjaja layanan hubungan intim dengan tarif beragam. Menurut Sutrisno, masalah tarif itu relatif dia hanya bisa menyebut kisaran harga Rp50 ribu hingga Rp200 ribu.

"Relatif ya (tarifnya), ada yang Rp200 ribu, Rp100 ribu, ada yang Rp50 ribu," ucapnya.

Tak hanya perkara tarif, soal usia PSK pun juga beragam dari usia 20 tahun sampai 50 tahun.

"Ada yang muda, ada yang tua, yang tua sekitar 50 tahun juga ada, yang paling muda usia 20 tahunan," jelasnya.

Sementara itu, kata dia, PSK di sana ada yang berasal dari luar daerah seperti Citayam, Depok, hingga dari bongkaran lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Pendatang ada dari Citayam (Bogor), dari Depok, dari bongkaran Kalijodo juga ada, jadi sekitar jam 7  jam 8 (PSK) udah datang, ada yang bawa kendaraan motor," ujarnya. (Cr02/PKL04)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT