ADVERTISEMENT

Siap Diceraikan Sang Bini Tetapi Minta Tetap di Sini

Kamis, 21 Oktober 2021 07:30 WIB

Share
Siap Diceraikan Sang Bini Tetapi Minta Tetap di Sini. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)
Siap Diceraikan Sang Bini Tetapi Minta Tetap di Sini. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NYAMAN betul hidup ala Bunali, 70, dari Sukoharjo (Jateng) ini. Tak mau kerja, maunya makan enak, dijamin oleh istrinya, Ratih, 45. Giliran mau diceraikan, mantan guide di Yogya ini minta syarat tetap tinggal di sini. Benar-benar tak punya malu. Sampai mau dicerai itu kan karena Bunali hidupnya jadi benalu saja.

Punya mantu kadang orang tua seperti kucing dalam karung. Benarkah menantu lelakinya ini orang bener yang mampu membahagiakan anaknya. Banyak orangtua yang beruntung, tapi banyak  pula yang buntung. Ketika ketemu yang buntung, banyak mertua yang bingung, jika dipisahkan (cerai) kasihan cucu-cucunya. Tetapi jika tak diceraikan, justru akan merongrong dan merusak citra keluarga.

Keluarga Kastoyo, 70, dari Weru Kabupaten Sukoharjo, adalah salah satu keluarga yang buntung itu. Sekitar 20 tahun lalu, putrinya yang bekerja di Yogya punya pacar seorang guide wisata, Bunali namanya. Orangnya cukup ganteng memang, tapi usianya terpaut jauh. Kala itu Ratih baru berusia 25 tahun, tapi Bunali sudah berusia 50 tahun. Kan njomplang sekali jadinya. Ibarat wayang, ini seperti Dewi Sukesi ketemu Begawan Wisrawa.

Tapi karena anak kadung cinta setengah mati, calon mantu yang sepantar bakal mertua itupun diterima. Kastoyo dengan terpaksa menikahkan putrinya dengan guide yang pinter gaed cewek jauh lebih muda. Den ketika dua anak telah lahir dari perkawinan Ratih – Bunali, hilanglah kekecewaan itu, karena terhibur oleh cucu-cucu nan lucu, meski tak selucu Srimulat.

Sepuluh tahun kemudian, Bunali sudah tak laku sebagai guide, karena ketuaannya. Akhirnya keluarga ini pindah ke Weru, tinggal di rumah orangtua Ratih yang tak seberapa luas. Ratih banting stir usaha warungan, sementara Bunali hanya petentang-petenteng macam wayang mau diadu kidalang. Dia tak mau bantu-bantu usaha istrinya. Kerjanya hanya makan, tidur, ngerokok, tidur lagi dan malam tiduri bini.

Sudah dinasihati bini agar usaha apa kek, untuk bantu-bantu ekonomi keluarga. Tapi Bunali tak bisa kerja kasar, misalnya nyawah. Gengsi dong mantan guide kok ngurusi sawah, gengsi dong bau lumpur. Walhasil gaya hidup Bunali ya seperti itu, makan enak dan merokok saja.

Untungnya keluarga asli Bunali di Lampung sana orang baik-baik, sehingga sekarang ini mampu membantu ekonomi Bunali setiap bulan Rp 2 juta. Rupanya mereka pilih kehilangan Rp 2 juta tiap bulan, ketimbang ketempatan dan ngurus Bunali yang a sosial dan mementingkan diri sendiri. Semakin tua hidup Bunali memang jadi seperti benalu.

Maksud keluarga di Lampung kirim Rp 2 juta tentunya untuk menghidupi keluarganya. Ternyata tidak! Uang itu dipakai untuk kebutuhan sendiri. Maka dia sering jajan makan enak di luar termasuk rokok, tapi sama sekali tak mau mikir keluarganya. Saking jengkelnya Ratih pernah bilang, “Apa sampeyan mau hidup selamanya?” Apa jawab Bunali? Mati ya biar saja, nanti kan ada yang ngubur. Kalau nggak mau ngubur dirinya, ya biar saja, nanti yang bau bangkai kan orang lain, sedang dirinya sudah tidak tahu lagi urusan duniawi.

Habis sudah kesabaran Ratih, dia kemudian minta cerai saja. Maksudnya agar Bunali pergi dari keluarga. Toh keluarga tanpa kehadiran Bunali juga aman-aman saja, toh kedua anaknya sudah gede-gede. Dengan kepergian Bulai karena telah bercerai, berharap hidupnya menjadi silir, tanpa beban.

Ironisnya, diancam mau diceraikan Bunali diam saja tanpa kaget sama sekali. Bahkan katanya kemudian, “Saya siap diceraikan, tetapi saya harus tetap tinggal di sini.”

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT